Islamic Fashion Festival 2020 Sebagai Ajang Mengelola Ekonomi Kreatif
Font: Ukuran: - +
Reporter : Indra Wijaya
Busana karya 10 Desainer Aceh ditampilkan pada teaser show, Islamic Fashion Festival di Hermes Palace Hotel, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (7/3/2020). [Foto: Indra Wijaya/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Disbudpar) sebut penyelenggaraan Islamic Fashion Festival 16-21 nanti, dijadikan sebagai ajang mengelola ekonomi kreatif di Aceh.
"Kita sekarang diberikan tugas untuk mengelola ekonomi kreatif. saya pikir ini salah satu ekonomi kreatif di Islamic Fashion Festival ini," kata Jamaluddin, Kadis Disbudpar Aceh, di Hermes Palace Hotel, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (7/3/2020).
Festival yang sudah tiga kali diadakan tersebut, ia berharap dapat mengajak turis-turis asing maupun lokal dapat lebih banyak berkunjung ke Aceh.
"Dengan IFF 2020 ini mampu menyumbang dan mengajak para wisatawan lokal dan mancanegara untuk lebih banyak berkunjung ke Aceh," harapnya.
Ia juga sangat mengapresiasi banyaknya desainer muda yang ikut berpartisipasi pada ajang tersebut. Menurutnya, potensi seperti sangat bagus untuk terus dikembangkan di kalangan anak muda.
"Pemerintah Aceh juga ingin mengembangkan potensi di generasi millenial Aceh untuk menjadi desainer profesional nantinya," ungkap Jamal.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Aceh (Dekranasda), yang juga Isteri dari Plt. Gubernur Aceh Nove Iriansyah, Dr. Dyah Erti Idawati, mengatakan bahwa fashion saat ini merupakan bisnis yang tidak pernah mati.
"Fashion ini merupakan bisnis yang tidak pernah mati. Semakin lama semakin banyak pula peminatnya," katanya.
Ia juga mengharapkan, dengan event Islamic Fashion Festival ini mampu mengembangkan karya desainer muda yang ada di Aceh.
"Kita berharap dengan event ini mampu mengembangkan karya Desainer muda di Aceh. Dan juga ajang ini kita ingin memperkenalkan ke Nasional bahwa Aceh punya Desainer muda dengan desain fashion yang khas Aceh," harapnya.