kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Irwan Djohan Apresiasi Kebijakan Stiker Subsidi Namun Ada Catatan

Irwan Djohan Apresiasi Kebijakan Stiker Subsidi Namun Ada Catatan

Minggu, 23 Agustus 2020 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), T. Irwan Djohan angkat bicara terkait gagasan pemasangan stiker untuk mendapatkan BBM bersubsidi dan terkesan merendahkan dan mempermalukan.

Meski begitu, ia mengaku mendukung gagasan yang diberikan oleh pemerintah tentang penggunaan stiker BBM bersubsidi.

Menurutnya itu merupakan suatu gagasan yang baik, ia tidak mempermasalahkannya jika memang kegunaan stiker digunakan untuk menentukan siapa yang berhak untuk mendapatkan BBM bersubsidi.

"Yang saya kritisi itu kalimat atau bahasa yang digunakan dalam stiker tersebut kenapa terkesan mempermalukan, merendahkan, memojokkan," kata Irwan Djohan saat dihubungi dialeksis.com, Minggu (23/8/2020).

Menurutnya hal itu bukan levelnya pemerintah untuk menggunakan bahasa-bahasa yang terkesan tidak baik seperti itu.

"Rakyat yang nyinyir ke pemerintah itu hal yang biasa. Tapi kalau pemerintah yang nyinyir kepada rakyat itu saya kira sudah aneh," ujarnya.

Lanjut Irwan, stiker jika ditempelkan tidak masalah untuk menggunakan bBBM bersubsidi. Tapi menurutnya, tidak perlu harus menggunakan kalimat seakan-akan yang menggunakan BBM bersubsidi itu orang-orang yang tidak mampu.

"Kalau menggunakan kalimat seperti itu, terkesan pemerintah menghakimi atau memvonis pengguna BBM bersubsidi itu adalah orang yang pura-pura tidak mampu," ungkapnya.

"Okeh mungkin dari sekian persen pengguna BBM bersubsidi itu orang dari kalangan yang mampu tapi mereka menggunakan BBM bersubsidi (tidak berhak). Tapi kalimat yang digunakan di stiker itu terkesan seluruh pengguna BBM bersubsidi itu adalah orang yang pura-pura tidak mampu, penipu. Saya kira bahasa itu tidak tepat digunakan oleh pemerintah,"jelasnya.

Irwan menyebutkan, rakyat Aceh sudah bertahun-tahun menunggu pemerintah harus transparan dalam penggunaan aset baik rumah dinas maupun mobil dinas. Namun kata Irwan, ia mengatakan pemerintah tidak berani untuk memulai dari kalangannya sendiri.

"Kalau pemerintah mau memberi contoh terlebih dari untuk membuat stiker dirumah dinasnya, bikin stiker di mobil dinasnya. Ini pemerintah menempel stiker di mobil rakyat untuk penggunaan BBM bersudsidi. Tapi untuk dikalangan pemerintah sendiri kapan ditempel stiker," pungkasnya.(IDW).

















Keyword:


Editor :
Indra Wijaya

riset-JSI
Komentar Anda