Intervensi Cegah Covid-19 dengan Protokol Kesehatan dan Vaksinasi
Font: Ukuran: - +
Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah melakukan intervensi pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dengan protokol kesehatan (Protkes) dan vaksinasi. Keduanya untuk perlindungan optimal kepada masyarakat. Akan tetapi, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap Protkes cendrung menurun dalam sepekan terakhir.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani melalui rilis rutinnya kepada awak media massa di Banda Aceh, Kamis, (4/3/2021).
“Tingkat kepatuhan Protkes tampak menurun berdasarkan hasil monitoring perubahan perilaku masyarakat sepekan terakhir,” tutur pria yang akrab disapa SAG itu.
Ia menjelaskan, Satgas Penanganan Covid-19 Nasional melakukan monitoring perilaku masyarakat setiap hari di tempat-tempat umum, dan hasilnya dilaporkan secara mingguan. Hasil monitoring periode 15-21 Februari vs periode 22-28 Februari 2021 menunjukkan gejala penurunan tingkat kepatuhan Protkes itu.
Tingkat kepatuhan memakai masker rata-rata nasional pekan silam sekitar 89,34 persen dan turun menjadi 88,74 persen sepekan terakhir. Tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga turun dari 88,39 persen menjadi 87,91 persen. Gejala yang sama juga terjadi di Aceh.
Hasil monitoring Satgas Covid-19 Nasional sepekan yang lalu menunjukkan tingkat pemakaian masker di Aceh sekitar 73,97 persen dan turun menjadi 73,15 persen seminggu terakhir. Kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga turun dari 81,71 persen menjadi 80,81 persen.
Tingkat kepatuhan memakai masker paling tinggi termonitor di Kabupaten Aceh Selatan, yakni mencapai 99,35 persen dan yang paling rendah Kabupaten Aceh Jaya, sekitar 47,42 persen. Kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan paling tinggi juga di Aceh Selatan, namun paling rendah di Aceh Utara, yakni sekitar 57,80 persen.
“Secara kuantitatif deviasinya masih rendah, namun perlu perhatian semua elemen masyarakat agar tidak semakin abai pada ancaman virus corona dan Covid-19,” ujar SAG.
Menurut SAG, tren negatif itu perlu disikapi dengan mengencarkan kembali kampanye Protkes di tengah-tengah penyadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi Covid-19. Sebab, kedua intervensi tersebut untuk memberi perlindungan optimal dari ancaman virus corona dan penularan Covid-19.
Protkes berupa praktik 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, untuk menangkal virus corona masuk melalui “segitiga wajah” yakni mulut, hidung, dan mata. Sedangkan vaksinasi Covid-19 membentuk perisai antibodi di dalam tubuh untuk melawan virus corona, sehingga terhindar dari Covid-19.
“Intervensi kombinasi Protkes dan vaksinasi akan memberi perlindungan optimal dari serangan virus corona,” tambah SAG.
Progres vaksinasi
Selanjutnya, Juru Bicara Pemerintah Aceh ini juga melaporkan progres vaksinasi tenaga kesehatan (Nakes) di Aceh, sejak aksi vaksinasi itu dimulai 15 Januari 2021 silam. Nakes yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dosis pertama sudah mencapai 51.091 orang, atau sekitar 90,5 persen dari 56.470 Nakes sasaran, per 3 Maret 2021.
Seperti dilaporkan sebelumnya, progres vaksinasi Nakes di kabupaten/kota yang telah disuntik dosis pertama ada yang sudah di atas 100 persen, seperti Aceh Barat, Banda Aceh, Aceh Besar, dan Kota Langsa. Progres vaksinasi di Pidie sudah mencapai 68,9 persen, namun secara persentase paling rendah di Aceh. Nakes yang sudah divaksin dosis pertama di Pidie sebanyak 4.102 orang, dari 5.953 Nakes sasaran.
Sementara Nakes yang telah menuntaskan vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 30.337 orang di seluruh Aceh. Progres vaksinasi dosis ganda ini mengikuti penjadwalan bagi masing-masing Nakes. Penyuntikan dosis kedua setelah penyuntikan dosis pertama dilakukan, jelas SAG.
Kasus Covid-19
Selanjutnya, seperti biasa, SAG mengabarkan perkembangan terakhir kasus Covid-19 di Aceh, per tanggal 3 Maret 2021. Secara akumulatif, kasus Covid-19 di Aceh sudah tercatat sebanyak 9.580 kasus/orang. Para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 7.848 orang. Penderita dalam perawatan sebanyak 1.347 orang, dan kasus meninggal dunia sebanyak 385 orang.
“Ada penambahan 10 kasus baru konfirmasi Covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir," katanya.
Kasus-kasus baru tersebut meliputi warga Kata Banda Aceh sebanyak empat orang. Kemudian masing-masing dua orang warga Kabupaten Aceh Besar, Pidie, dan warga Kota Lhokseumawe.
Pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah lagi dua orang, dan keduanya merupakan warga Kota Banda Aceh.
Lebih lanjut, SAG merinci kasus-kasus probable di Aceh, yaitu sebanyak 669 orang. Sebanyak 599 orang sudah selesai isolasi, 12 orang sedang isolasi di rumah sakit, dan 58 orang meninggal dunia. Kasus probable merupakan kasus-kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif sudah tercatat sebanyak 6.977 orang. Suspek yang telah selesai melakukan isolasi sebanyak 6.850 orang, sedang isolasi di rumah sebanyak 75 orang, dan sebanyak 52 orang sedang menjalani isolasi di rumah sakit, rinci SAG[]