Inkopontren Bangun Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Pertama di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Prosesi Ground Breaking dapur umum makan bergizi gratis yang dilaksanakan pada Jumat (24/1/2025) di Pondok Pesantren Istiqamatuddin Darul Muarrif, Lam Ateuk, Aceh Besar. Foto: Nora/Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) resmi meluncurkan pembangunan dapur umum makanan bergizi gratis di Provinsi Aceh, sebuah program inovatif yang pertama kali digelar di wilayah tersebut.
Pembangunan dapur umum ini dimulai dengan pelaksanaan Ground Breaking yang dilaksanakan pada Jumat (24/1/2025) di Pondok Pesantren Istiqamatuddin Darul Muarrif, Lam Ateuk, Aceh Besar.
Bendahara Umum Inkopontren, Ir. H. Muhammad Azhari, SH., MH, menyampaikan bahwa dapur umum ini khusus ditujukan untuk anak-anak pondok pesantren di Aceh. Dapur umum ini bertujuan memberikan makanan dengan gizi berkualitas secara gratis kepada para santri.
“Program makan bergizi gratis (MBG) di pondok pesantren ini sedikit berbeda dengan MBG umum. Untuk pesantren, dapur umum diinisiasi oleh Inkopotren,” ujar Azhari dalam konferensi pers usai prosesi peletakan batu pertama.
Azhari menjelaskan lebih lanjut, bahwa dapur umum ini tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga melibatkan Badan Gizi Nasional untuk mengelola aspek nutrisi. Inkopontren juga akan menyediakan tenaga kerja serta berkolaborasi dengan UKM lokal untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan di dapur umum.
Target dari program ini adalah pembangunan 100 titik dapur umum di seluruh Aceh. Saat ini, sudah ada 45 titik dapur umum yang sedang dalam tahap perencanaan dan persiapan. Menariknya, program ini juga direncanakan untuk diperluas ke provinsi lain seperti Papua dan Sulawesi Utara.
“Dapur umum ini adalah langkah awal kami di Aceh, namun bukan hanya Aceh yang menjadi fokus kami. Ke depan, kami akan menjangkau wilayah lain seperti Papua dan Sulawesi Utara. Program ini akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto,” tambah Azhari.
Pembangunan dapur umum ini diperkirakan akan rampung pada bulan April 2025, dan diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan gizi terutama anak-anak pesantren yang menjadi bagian dari program ini.