kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ini Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Aceh Menurut BI

Ini Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Aceh Menurut BI

Minggu, 19 Januari 2020 15:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berbekal kinerja ekonomi di tahun 2019, Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh memperkirakan perekonomian Aceh di tahun 2020 akan mengalami peningkatan dengan level dikisaran 4,83-5,23%. 

"Dari sisi konsumsi, kenaikan UMP Aceh dari Rp2,9 juta di 2019 menjadi Rp3,1 juta di 2020, serta peningkatan pagu belanja APBA pada tahun 2020 menjadi Rp17,28 Triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp17,1 Triliun yang diiringi dengan waktu pengesahan yang cepat, diperkirakan dapat berkontribusi positif bagi perekonomian Aceh," sebut BI pada laporan "Kaleidoskop Perekonomian Aceh 2019 dan Outlook 2020", Minggu, (19/1/2020).

Kemudian, sambung BI, perkiraan kenaikan harga komoditas kopi arabika dan CPO oleh World Bank diperkirakan juga akan turut mendongkrak perekonomian Aceh khususnya melalui jalur ekspor. "Berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh, utamanya Jalan Tol ruas Banda Aceh-Sigli yang mana pada tahun 2020 progress pembangunan ditargetkan di angka 68%, ditambah lagi dengan pekerjaan konstruksi oleh pihak swasta seperti pembangunan pusat perbelanjaan dan hotel di beberapa tempat, diperkirakan akan mendongkrak investasi di Aceh," tulis BI.

Selain itu, kerja sama yang dilakukan, baik oleh Pemerintah maupun pelaku usaha Aceh, dengan pihak luar seperti dari Malaysia, India dan Timur Tengah dapat membuka peluang masuknya PMA di Aceh.

Bila dilihat dari sisi lapangan usaha, lanjutnya, pertanian akan tetap menjadi sektor utama penyumbang pertumbuhan ekonomi Aceh. Produktivitas pertanian diharapkan tidak mengalami gangguan berarti seiring dengan kondisi cuaca pada tahun 2020 yang diperkirakan oleh BMKG dalam kondisi yang relatif normal dan kondusif, tidak ada prakiraan adanya fenomena alam seperti La Nina atau El Nino (kemarau panjang) seperti yang terjadi pada tahun 2019. 

"Berbagai program pengembangan lapangan usaha pertanian oleh Pemerintah Aceh di tahun 2020 juga diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan di lapangan usaha ini. Dari lapangan usaha pertambangan, peningkatan target produksi batubara di Aceh yang diikuti dengan membaiknya harga komoditas emas hitam tersebut di tahun 2020 diperkirakan akan mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi Aceh," tulis BI.

Selanjutnya, kata BI, geliat industri pariwisata yang menunjukkan perkembangan positif diiringi dengan keseriusan Pemda untuk mengembangkan pariwisata halal, dapat meningkatkan produktivitas lapangan usaha pendukung pariwisata seperti akomodasi, transportasi, dan perdagangan. "Perhelatan berbagai event internasional dan nasional di Aceh berpeluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh di tahun 2020," ucap BI.

Pun demikian, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 tersebut dapat saja tidak berjalan sesuai dengan yang diperkirakan. 

"Faktor-faktor seperti pelambatan ekonomi global, kebijakan negara maju yang mempengaruhi ekonomi daerah, realisasi APBA yang tidak optimal, kondisi cuaca, bencana alam dapat menjadi penghambat laju pertumbuhan ekonomi Aceh," urai BI.

Dari sisi inflasi, pada tahun 2020 inflasi Aceh diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, terutama didorong oleh inflasi komoditas Administered Price yang dipengaruhi oleh kebijakan harga dari Pemerintah Pusat. Adanya kenaikan harga dan cukai rokok, penghapusan subsidi listrik, dan peningkatan iuran BPJS diperkirakan akan berdampak pada peningkatan inflasi Aceh 2020. 

"Dengan berbagai tantangan tersebut, sinergi dan koordinasi antar lembaga akan menjadi faktor kunci agar inflasi tetap terkendali, khususnya untuk bahan makanan yang mudah bergejolak (volatile food). Dengan sinergi dan koordinasi yang baik antar lembaga, kami memperkirakan inflasi Aceh pada tahun 2020 dapat dijaga pada rentang 3,1%±1,0%(yoy)," sebut BI. (Im)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda