Ini Penjelasan Adli Terkait Pemukulan Dirinya
Font: Ukuran: - +
Reporter : fajri
Adli, SE Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkungan Pemkab Bireuen yang menjabat Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Antar Lembaga (HAL) pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dibogem supir Sekda Bireuen , pria yang berinisial F. [Foto: Fajri Bugak]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Adli, SE Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkungan Pemkab Bireuen yang menjabat Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Antar Lembaga (HAL) pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengaku dibogem supir Sekda Bireuen seorang pria berinisial F.
Menurut pengakuan Adli kejadian itu berlangsung di pelataran parkir VIP Kantor Pusat Pemerintahan Bireuen sekira pukul 09.30 WIB, Kamis (15/10/2021). Saat itu kata Adli, SE.
Dirinya setelah pengajian rutin di musalla Kantor Pusat Pemerintahan Bireuen, Adli mau kembali ke ruang kerjanya melalui parkir VIP.
"Saya melihat ada mobil plat hitam yang parkir di belakang mobil dinas Bupati. Kemudian saya cabut plat mobil itu dan saya tanya, ini mobil siapa? Langsung dijawab sama Pak Sekda (Ir Ibrahim), mobil saya, apa kamu tidak kenal dengan saya?," ungkap Adli, SE dimintai tanggapan via seluler, Jumat (15/10/2021) petang.
Kemudian lanjut Adli, setelah terjadi adu mulut dengan Ibrahim, datang supir dinas Sekda berinisial F dan langsung menyerangnya.
"Ketika sedang berdebat dengan Sekda datang supirnya langsung menyerang saya, namun tidak saya lawan. Bahkan Sekda kasih perintah untuk memukuli saya. Pemukulan itu terjadi di depan Kepala Badan Kesbangpol Aceh dan Kepala Badan Kesbangpol Bireuen," bebernya.
Adli mengharapkan pejabat harus menjadi contoh bagi bawahan dan masyarakat. "Jangan lah mobil dinas pakai plat hitam. Apalagi sekelas Sekda harusnya bisa memberikan contoh yang baik bagi kami," sebutnya.
Akibat insiden itu, Adli mengaku tangan kanannya mengalami retak tulang. "Ini foto tangan saya rentak tulang," ungkap Adli.
Sekda Bireuen, Ir Ibrahim, MSi yang diminta tanggapannya dihubungi Dialeksis.com melalui selulernya tak mengangkat telepon. (Fajri Bugak)