Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), dijadwalkan melantik sejumlah pejabat eselon II dan eselon III di lingkungan Pemerintah Aceh pada Jumat sore (10/10/2025). [Foto: net]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), dijadwalkan melantik sejumlah pejabat eselon II dan eselon III di lingkungan Pemerintah Aceh pada Jumat sore (10/10/2025). Prosesi pelantikan tersebut akan digelar di Anjong Monmata, Banda Aceh, sekitar pukul 16.00 WIB.
Kabar pelantikan ini beredar kencang sejak Kamis malam dan menimbulkan beragam spekulasi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama mengenai siapa saja pejabat yang akan bergeser posisi atau mendapat amanah baru.
Salah seorang pejabat utama di jajaran Pemerintah Aceh membenarkan agenda tersebut.
"Benar, sore ini ada pelantikan sembilan pejabat eselon II dan lima pejabat eselon III di Anjong Monmata,” ujarnya kepada Media Dialeksis, Jumat (10/10/2025).
Berikut nama-nama pejabat eselon II yang dilantik sore ini oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf :
1. Dedy Yuswadi AP menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh
2. Almuniza Kamal menjadi Staf Ahli Gubernur Aceh
3. Marwan Yusuf menjadi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh
4. Syaridin menjadi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Aceh
5. Adi Darma menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh
6. Mahdi Efendi menjadi Kepala Sekretariat Badan Reintegrasi Aceh (BRA)
7. Syakir menjadi Asisten I Sekretariat Daerah Aceh
8. Martunis menjadi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh
9. Edi Yandra menjadi Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominsa) Aceh
Pelantikan ini merupakan bagian dari langkah awal Mualem untuk melakukan penyegaran struktur birokrasi serta mempercepat kinerja Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) agar selaras dengan arah kebijakan dan visi-misi pemerintahannya.
Dalam pidato perdananya usai dilantik sebagai Gubernur, Mualem menegaskan komitmennya agar seluruh jajaran pemerintahan bekerja fokus pada kepentingan rakyat.
“Intinya, masyarakat tidak boleh lagi susah,” tegasnya kala itu.[red]
Sebelumnya
