Ini Manfaat Makanan Sehat untuk Peserta Atlet yang Bertanding di Pekan Olahraga
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Ketua DPD Persagi Aceh, Junaidi SST MKes. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua DPD Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Provinsi Aceh, Junaidi SST MKes menyatakan, stamina seorang atlet merupakan salah satu faktor penting yang sangat menunjang kesehatan dan kebugaran yang akan menentukan tingkat prestasi atlet.
Menurut Junaidi, untuk mencapai kesehatan dan kebugaran dari atlet tersebut sangat perlu diperhatikan aspek makanan dan kebutuhan zat gizi pada atlet.
Secara regulatif, untuk tercapainya tujuan pemberian makanan kepada atlet tersebut maka sesuai dengan Undang-Undang No.3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.16/2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, serta merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.26/2013 tentang Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi di Beberapa Sektor Masyaarakat termasuk pada bidang Olahraga.
Junaidi menjelaskan bahwa ahli gizi merupakan tenaga kesehatan yang telah mengikuti pendidikan keahlian di bidang Pendidikan Ilmu Gizi (Pendidikan D-IV Gizi, S-1 Gizi atau S-2 Gizi) yang telah memiliki beberapa kompetensi khusus untuk melaksanakan peran dan fungsi dalam kegiatan keolahragawan atau yang berkaitan dengan makanan atlet seperti kemampuan dalam menentukan status gizi atlet, menghitung kebutuhan gizi atlet, menyusun makanan sesuai kebutuhan dan periode selama pertandigan untuk atlet serta melaksanakan dan melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan makanan atlet.
“Perlu diketahui bahwa pemberian makanan untuk atlet tidak sama dengan pemberian makanan orang biasa, tetapi pengaturan makanan terhadap seorang atlet harus dengan mekanisme khusus, pendekatan individual, dengan memperhatikan: jenis kelamin atlet, umur, berat badan, serta jenis olahraga,” ujar Junaidi kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Minggu (18/12/2022).
Ketua DPD Persagi Aceh itu juga menambahkan bahwa pemberian makanan pada atlit juga harus memperhatikan periodisasi penyelengggaraan latihan. Diantaranya ialah periode persiapan pertandingan, periode pertandingan, periode pemulihan/transisi yang harus dilaksanakan oleh tenaga ahli di bidang gizi.
Junaidi menyatakan, sesuai dengan regulasi dan pertimbangan aspek keilmuan serta berrharap seluruh atlet di Aceh memiliki kesehatan yang optimal, bugar dan berprestasi pada setiap turnamen atau Pekan Olahraga di tingkat Kabupaten atau Pronvinsi di Aceh maka keberadaan Tenaga Gizi atau dalam hal ini disebut Ahli Gizi haruslah menjadi bagian penting dalam kegiatan keolahragaan di Provinsi Aceh ini.
“Sehingga permasaahan yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas pemberian makanan dan asupan zat gizi untuk para atlet dapat dieliminir,” ungkapnya.
Temuan Nasi Mentah di PORA Pidie
Diberitakan sebelumnya, terdapat laporan dari masyarakat yang mengaku menemukan nasi mentah untuk peserta atlet yang bertanding di Pekan Olahraga Aceh (PORA) yang ke XIV yang dilaksanakan di Kabupaten Pidie.
Temuan nasi mentah tersebut lantas mengundang kontroversi dan menjadi pembicaraan orang banyak.
Menurut konfirmasi Ketua PB PORA Pidie, kemungkinan temuan nasi mentah tersebut dikarenakan luput dari pengawasan, karena masakan yang dimasak untuk peserta atlet diborong dalam skala besar sehingga bisa saja terlewat satu atau dua.
Karena hal itu pula DPD Persagi Aceh menyatakan siap bersinergi bersama KONI Aceh untuk mendukung kesehatan dan kebugaran peserta atlet.
“Kami sebagai Ketua DPD Persagi Aceh siap membantu dan bekerjasama dengan para pihak, KONI Aceh dan seluruh komponen lainya yang terkait dengan olahraga,” tutup Ketua DPD Persagi Aceh Junaidi.(Akh)