Beranda / Berita / Aceh / Ini Dia Top Influencer dan Top Person Media Monitoring Versi JSI

Ini Dia Top Influencer dan Top Person Media Monitoring Versi JSI

Minggu, 17 Februari 2019 15:03 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Peneliti Jaringan Survey Inisiatif (JSI) Saddam Rassanjani, S.IP, M. Sc mengaku pihaknya telah melakukan monitoring terhadap beberapa media lokal dan nasional yang memberitakan informasi tentang Aceh. 

Saddam menjelaskan tujuan monitoring ini adalah untuk mengetahui top person dan top influencer setiap bulannya, mulai Januari - Februari 2019 

Saddam melanjutkan Fokus informasi yang diolah terkait dengan beberapa indikator, yaitu: ekonomi, politik dan pemerintahan, dan keamanan.

"Dari hasil person assessment Januari- Februari menunjukkan sosok Nasir Djamil muncul sebagai top person selama satu bulan terakhir, yaitu terdapat 48 judul berita yang mengangkat semua aktifitas dan statement yang dilakukan oleh Anggota Komisi III DPR-RI ini sebagai headline"jelas Peneliti yang juga Dosen Fisip Unsyiah Ini. 

Lalu, sambung Saddam, untuk lima besar secara berurutan diikuti oleh Nova Iriansyah (41 berita), Teuku Rifky Harsya (35 berita), Tito Karnavian (35 berita), dan Rezki Kholiddiansyah (33 berita).

Untuk kategori top influencer selama bulan Januari-Februari 2019 Teuku Rifky Harsya berada diurutan nomor satu dengan jumlah 116 statements yang dipublikasikan di sejumlah media lokal dan nasional. Nasir Djamil (108 statement), Sulaiman Abda (89 statement), Supriyanto Tarah (73 statement), dan Tito Karnavian (56 statement) secara berurutan melengkapi daftar lima besar tokoh yang paling memberikan pengaruh di media massa dalam satu bulan terakhir ini.

"hal ini menunjukkan bahwa mereka menjadi bagian besar kegiatan public relations di berbagai media, baik cetak dan televisi

Kehidupan manusia tidak tidak terlepas dari aktivitas komunikasi"sambung Saddam.

Posisi ini menjadi unik, di satu sisi tidak sendirian, tetapi sisi lainnya juga mengandung bahaya atau risiko, apabila statement yang sering muncul adalah negatif. Sebagai boundary spanner, praktik public relations harus dapat mendukung kolega mereka dengan sokongan komunikasi mereka yang lintas organisasional yaitu dapat menjangkau ke dalam dan ke luar diri mereka. Dengan cara ini para tokoh public ini harus memiliki pengetahuan yang berguna untuk perencanaan di masa mendatang.

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda