kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ini Cemilan Khas Aceh yang Diburu Saat Lebaran

Ini Cemilan Khas Aceh yang Diburu Saat Lebaran

Minggu, 23 April 2023 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pada setiap tahunnya, masyarakat muslim di Indonesia merayakan hari besar yang sangat penting, yaitu Hari Raya Idul Fitri. Sebuah tradisi yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan dan kepercayaan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. 

Selama satu bulan penuh, umat muslim berpuasa dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, dan pada hari yang ditunggu-tunggu, mereka merayakan keberhasilan menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh dengan bergembira dan berbahagia bersama keluarga, sahabat, dan kerabat.

Tak hanya itu, perayaan Idul Fitri juga diwarnai dengan berbagai tradisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. 

Salah satunya adalah menyajikan menu makanan khas daerah pada saat perayaan tersebut. Seperti di Provinsi Aceh, masyarakatnya selalu menyajikan makanan yang khas dan menjadi favorit di hari raya Idulfitri, yaitu Kue Timphan.

Kue Timphan menjadi salah satu makanan yang wajib disajikan ketika menjamu tamu yang datang ke rumah. Hampir seluruh masyarakat Aceh pasti menyajikan kue yang satu ini ketika hari raya tiba. 

Bahkan, anggota keluarga yang mudik ke rumah orang tuanya sudah pasti meminta Kue Timphan sejak jauh-jauh hari sebelum perayaan dimulai.

Kue Timphan sendiri memiliki rasa yang sangat lezat dan unik, karena terbuat dari bahan-bahan yang khas dan spesifik untuk daerah Aceh. 

Adonan yang terdiri dari tepung ketan, gula merah, kelapa parut, dan daun pandan, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. 

Rasanya yang manis dan lembut membuat Kue Timphan menjadi makanan yang sangat disukai oleh masyarakat Aceh dan menjadi identitas dari khasanah kuliner Aceh.

Tak hanya menjadi bagian dari hidangan di hari raya Idul Fitri, Kue Timphan juga sering dihidangkan pada acara pernikahan dan acara adat lainnya di Aceh. 

Sebagai warisan budaya yang harus tetap dilestarikan, Kue Timphan menjadi simbol dari keragaman budaya Indonesia dan mengingatkan kita tentang kekayaan kuliner dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dirawat.

Proses pembuatan Kue Timphan cukup mudah. Pertama, tepung ketan dan pisang dihaluskan dengan santan kelapa. Kemudian, bahan yang sudah dicampur tadi ditaruh di atas daun pisang muda yang sudah dioleskan minyak goreng, setelah itu ditipiskan.

Setelah ditipiskan, bagian tengah adonan tadi diisi dengan kelapa parut dan gula atau dengan isian srikaya. 

Kemudian, adonan bungkus dengan daun pisang lagi, dan  dikukus sampai matang. Untuk mendapatkan rasa yang lezat, Kue Timphan sebaiknya dimakan selagi hangat. 

Selain itu, Kue Timphan bisa tahan selama sepekan, tak heran jika masyarakat Aceh meminta kepada keluarganya di kampung halaman untuk membuat kue khas yang satu ini.

Kue Timphan yang wajib ada di atas meja ketika hari raya besar tiba itu rupanya salah satu menu makanan dari warisan nenek moyang di Tanah Aceh.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda