Imbauan Rektor UBA Hindari Politik Pembelahan di Pilkada 2024
Font: Ukuran: - +
Rektor Universitas Bak Asan (UBA) Risman Rachman
DIALEKSIS | Aceh - Rektor Universitas Bak Asan (UBA) menghimbau kepada semua pihak untuk menghindari pembelahan politik kelompok masyarakat di pemilhan kepala daerah (Pilkada) Aceh 2024 sebagai bagian dari memegang teguh komitmen perdamaian Aceh.
Melihat politik Aceh yang semakin dinamis jelang pendaftaran dan penetapan calon maka sejak dini UBA mengingatkan agar masyarakat tidak digiring untuk mendukung dan menolak berdasarkan alasan ideologis dan teologis.
Pilkada Aceh adalah kompetisi ureung Aceh, bukan kompetisi Aceh melawan non Aceh. Semua calon pasangan adalah ureung Aceh yang pasti ingin membawa Aceh lebih baik. Proses seleksi kami percayakan sepenuhnya kepada KIP Aceh dengan panduan regulasi yang sudah ada.
UBA perlu mengingatkan bahwa bangsa Aceh adalah bangsa yang bangga karena mempunyai tradisi keadilan. Perjuangan panjang rakyat Aceh seluruhnya diabdikan untuk mencapai keadilan bagi seluruh rakyat Aceh.
Perdamaian juga bagian dari perjuangan lanjutan untuk mencapai terwujudnya keadilan di Aceh. Dan, pelaksanaan demokrasi yang berkarakter Aceh juga ikhtiar untuk membawa keadilan agar terus mendekat kepada rakyat Aceh.
Keadilan artinya menjamin bahwa rakyat mempunyai hak bersuara, hak berpendapat, hak memilih dan hak untuk dipilih dalam suasana yang penuh demokratis lagi penuh damai tanpa kekerasan.
Artinya, demokrasi yang dicita-citakan dengan etika dan semangat perdamaian adalah demokrasi sejati yaitu demokrasi yang menggalakkan berkembangnya pemikiran yang sehat sekaligus demokrasi yang tidak menyerah di hadapan kekerasan.
Perdamaian dan demokrasi justru harus menjadi alat untuk mengakhiri kekerasan dan ketidakadilan sejak dalam pikiran hingga dalam kebijakan dan tindakan-tindakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
Atas dasar ambil kesadaran itu maka seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi Pilkada 2024 wajib mengembangkan iklim politik berkompetisi secara sehat, menyuguhkan peta jalan pikiran yang dapat dipelajari oleh semua pihak sebagai bahan pertimbangan dalam menjatuhkan pilihannya di hari pencoblosan.
UBA adalah komunitas pecinta kopi yang menikmati kopi di bawah pohon asan sambil belajar secara elegan dengan berdiskusi berbagai topik aktual tanpa sekat politik dan tanpa dibatasi oleh paradigma atau ideologi tertentu.
UBA diawaki oleh Risman Rachman, Masry, Yahbang dan Orcheva serta lainnya, yang merupakan penyuka kuliner buatan awak gampong. UBA bertolak dari filosofi kupi, semakin mendidih sebuah perbincangan maka semakin wangi kekraban perkawanan. []