kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ilegal Mining, Hancurkan Fasilitas Publik

Ilegal Mining, Hancurkan Fasilitas Publik

Jum`at, 15 Februari 2019 16:16 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Bupati Aceh Besar Mawardi Ali meninjau kondisi jembatan gantung ambruk yang mengakibatkan terputusnya akses dua Gampong dalam kecamatan Kuta Cot Glie Aceh Besar, Jumat, 15 Februari 2019.

Mawardi Ali didampingi Sekda Aceh Besar Iskandar dan Kadis PUPR Yusmadi serta unsur Muspika setempat melihat langsung kondisi jembatan yang menghubungkan antara gampong siron blang dengan siron krueng yang telah hancur akibat diterjang air pada akhir desember tahun lalu akibat curah hujan yang cukup tinggi dihulu dan karena pengerukan pasir berlebihan diarea tersebut sehingga akibatnya fondasi jembatan tidak sanggup menahan arus air

Bupati Mawardi Ali mengaku sangat prihatin atas musibah tersebut, sehingga pasca robohnya jembatan tersebut baru bisa dilakukan langkah cepat bantuan darurat boat fiber BNPB Aceh Besar agar dapat membantu penyeberangan anak sekolah dan warga petani setempat.

"kita prihatin dengan kondisi ini dan sudah diturunkan tim untuk melakukan pemeriksaan agar dapat dilakukan perencanaan pembangunan kembali dan sudah kita ajukan (pembangunan) namun akan dibangun pada tahun 2020 karena untuk tahun ini tidak ada lagi alokasi anggaran,"Ungkap Bupati Aceh Besar.


Keuchik Siron Blang, Mustafa mengeluhkan saat anak-anak harus menyeberang untuk sekolah yang berada di gampong sebelah (Siron Krueng) dengan rakit buatan dan boat bantuan pemerintah bila kondisi air deras dan saat musim hujan. Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah Dasar Siron agar dapat dibantu bus operasional sekolah, walaupun agak jauh harus memutar sekitar 15 km namun memiliki resiko yang lebih kecil daripada harus menyeberangi sungai saat kondisi yang buruk.

Pemerintah Aceh Besar akan segera melakukan penanganan jangka pendek yaitu dengan memberikan bantuan Bus Operasional Sekolah dan juga pemindahan sementara ruang belajar dari Siron Krueng ke gedung serbaguna yang terletak di desa Siron Blang.

"Nanti kita pindahkan dulu sementara, karena mayoritas siswa yang belajar di SD Siron Krueng adalah anak-anak yang berdomisili di desa Siron Blang, namun kita tetap akan memberikan bantuan bus sementara untuk operasional," kata Mawardi.

Lain halnya dengan jembatan gantung yang terletak di gampong kruweung Blang, beton penyangga/fondasi jembatan telah terangkat dari dasar sehingga menyebabkan jembatan hampir jatuh ke sungai dengan kemiringan 45 derajat, walaupun jembatan tersebut tidak rubuh dan terputus namun sangat berbahaya jika dilintasi oleh warga.


Mawardi Ali sebenarnya sangat kesal terhadap aktifitas penambangan pasir yang berlebihan di kawasan dekat jembatan dengan tidak menghiraukan dampak lingkungan yang dapat terjadi sewaktu-waktu seperti sekarang ini. Pemerintah Aceh Besar akan melakukan tindakan tegas kepada para penambang ilegal yang masih beroperasi di kawasan tersebut dan akan segera melakukan koordinasi dengan Kepolisian Daerah, Satpol-PP, serta Pemerintah Provinsi untuk bisa lebih menjaga lingkungan dan terkait pelarangan aktifitas galian C di kawasan sungai Keumireu Kuta Cot Glie.

"Mulai tahun ini, Krueng Keumireu akan kita larang aktifitas mining dalam bentuk apapun, karena kondisi alam kita sudah sangat rusak luar biasa, seperti halnya Krueng Aceh sudah zero aktifitas pertambangan dan sungai ini akan kita larang juga," tutup Mawardi.

 (MC. Aceh Besar)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda