Ikuti Saran ulama, Pemkab Pidie jaya tunda bangun AKN
Font: Ukuran: - +
Reporter : Jaka rasyid
Dialeksis.com, Pidie Jaya - Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya akhirnya memutuskan menghentikan sementara pembanguna ruang unit kuliah dan Pratikum Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pidie Jaya di Gampong Baro, Kecamatan Bandar Dua .
"Bukan menolak, tapi kita hentikan sementara," kata Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, Selasa (13/2/2018) kepada wartawan sebagaimana dilansir berita kini. Penghentian tersebut seiring dengan usulan yang disampaikan Ketua MPU Pidie Jaya Tgk Said Abdullah kepada pemerintah setempat pasca timbul gejolak dari masyarakat Aceh.
diberitakan sebelumnya, Pembangunan ruang unit kuliah dan Pratikum Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pidie Jaya memicu kontroversi di Jagat maya. Kontroversi berawal ketika seremoni proses peletakan batu pertama antara Pemkab Pidie Jaya bersama perwakilan Yayasan Budha Tzu Chi Selasa (13/02/2018), dimana terdapat sebuah baliho dengan huruf china dalam prosesi tersebut. Tak pelak kehadiran Tugu tersebut menuai reaksi dari warga net.
Wakil ketua DPRK Pidie Jaya, Fakhruzzaman Hasballah sebelumnya juga telah menjelaskan bahwa pihak Budha Tzu chi hanyalah merupakan donatur yang terbatas pada bantuan material " Fungsi peserta donatur tersebut hanya terbatas pada bantuan material saja, mulai desainer gambar sampai pada pelaksanaan dan kurikulum belajar mengajar adalah wewenang Pemerintah Pijay. Tidak ada satupun bangunannya yang bentuknya menyerupai tempat ibadah umat Buddha. Sekali lagi saya katakan kepada ummat Islam dan masyarakat Pidie Jaya, jangan terkecoh dengan isu yang belum jelas kebenarannya" kata Fakhruzzaman sebagaimana dilansir oleh lintas nasional. Dirinya bahkan menambahkan jika kampus ini memiliki misi pedangkalan akidah, maka ia sendiri yang akan turun tangan membongkar bangunan tersebut.
Disisi lain, akun bernama Fakhrurrazi RA juga telah melansir klarifikasi Kepala Bapeda Kab. Pijay Munawar Ibrahim, S.Kp, MPH. akun tersebut menjelaskan bahwa bahwa pihak Buddha Tzu Chi selaku NGOs yg Bergeral dibidang sosial hanya akan membangun satu unit gedung Ruang Kuliah prodi pada tahun 2018 , sementara itu beberapa unit bangunan lain seperti gedung rektorat, mesjid, asrama mahasiswa,student center akan terus di bangun di masa-masa yang akan datang dengan berbagai mekanisme pembiayaan. selain itu pada saat prosesi peletakan batu pertama pada senin (12/2) , dijelaskan bahwa semua prosesi dilaksanakan secara islami, mulai dari pembacaan Quran, tepung tawar (peusijuk) dan pembacaan doa. (Lintas Nasional/berita kini/jaka)