IDI Aceh Mengutuk Aksi Pembubaran Layanan Vaksinasi di Abdya
Font: Ukuran: - +
Ketua IDI Aceh, Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh menyesali peristiwa pembubaran layanan vaksinasi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang sempat viral kemarin.
"Panggilan kemanusiaan menyebabkan dokter dan tenaga kesehatan turun keluar dari tempat kerjanya untuk menyukseskan program vaksinasi ini. Oleh karenanya keamanan dan keselamatan mereka harus menjadi prioritas," ujar Ketua IDI Aceh, Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT melalui siaran pers yang diterima Dialeksis.com, Banda Aceh, Rabu (29/9/2021).
IDI Aceh juga mengutuk sikap arogansi dan memohon agar semua pihak menahan diri, termasuk tidak berkomentar hal-hal yang menyudutkan para dokter dan tenaga kesehatan lainnya terkait program vaksinasi.
Peristiwa kemarin juga diminta untuk diusut tuntas agar ke depannya tidak lagi menjadi pola pada kelompok masyarakat yang menolak vaksin.
Di kesempatan yang sama, Ketua IDI Aceh mangatakan, vaksinasi Covid-19 merupakan program pemerintah dalam upaya melindungi warga dari wabah Covid-19 yang dikuatkan melalui peraturan Presiden no 14 tahun 2021.
Dalam hal ini, jelas dr Safrizal, tenaga kesehatan ikut membantu pemerintah pada program vaksinasi ini, baik selama proses screening, vaksinator, dan pengawasan pasca vaksin.
Ia melanjutkan, screening pada calon penerima vaksin juga dilakukan dengan cheklist yang telah disiapkan secara baku.
"Semoga Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua dari wabah Covid-19 dengan ikhtiar kita selalu menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi vaksin Covid-19," pungkas dr Safrizal mewakili IDI Aceh.[*]