IDAI Aceh: 29 Anak Positif Kasus Gagal Ginjal Akut, 22 Meninggal
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, Dr Syarifuddin Haris, SpA (K). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Kasus gagal ginjal akut pada anak masih misteri. Gejalanya berupa demam, mencret, dan tidak buang air seni selama beberapa hari. Hal ini menjadi perhatian besar bagi setiap kalangan.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, Dr Syarifuddin Haris, SpA (K) mengatakan penyebab utama gagal ginjal pada anak belum diketahui secara pasti. Namun, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menghentikan sementara penggunaan obat sirup saat anak sakit.
“Gagal ginjal akut ini masih kita bilang misterius, karena penyebabnya sampai saat ini belum kita ketahui dengan pasti, walaupun ada yang mengatakan akibat pelarut dari obat, tapi masih dalam penyelidikan,” jelas Syafruddin dalam konferensi pers, Minggu (23/10/2022).
Syarifudin mengaku, awalnya ada 31 kasus ditemukan yang gagal ginjal di Aceh. Dari jumlah itu, 29 pasien sudah terverifikasi menderita ginjal akut pada anak.
"Kasus gagal ginjal akut pada anak terus mengalami peningkatan. Banda Aceh mendominasi dengan 12 pasien. Kemudian urutan kedua, yakni Aceh Tengah dengan tiga pasien dan ketiga adalah Aceh Utara, Aceh Besar, Aceh Barat, Bireuen, Abdya, Langsa dan Lhokseumawe masing-masing satu pasien," rincinya.
IDAI Aceh mengimbau kepada masyarakat, para orang tua khususnya, jika terjadi pengurangan jumlah urine agar segera mendatangi pelayanan kesehatan terdekat.
“Jika penanganannya cepat, maka cepat juga penyembuhannya. Kita juga mesti mengimbau jangan memberikan dulu lah obat sirup, bukan karena semuanya bermasalah, tapi ini sedang diteliti,” pungkasnya. [NH]