Honor Tim Medsos PON XXI Aceh Belum Dibayar, Ini Penjelasan Ketua Bidang Promosi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Konferensi pers yang dilakukan di media center PON XXI Aceh. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Wilayah Aceh-Sumut yang telah berakhir pada 20 September 2024 masih menyisakan masalah, terutama terkait dengan pembayaran honor tim pengelola media sosial yang berperan penting dalam mendukung promosi dan kelancaran acara tersebut.
Meski PON telah berlangsung sukses, keterlambatan pembayaran honor untuk tim pengelola media sosial PON XXI Wilayah Aceh menjadi sorotan.
Mereka mengaku telah bekerja keras selama lebih dari dua bulan, memastikan arus informasi di platform sosial media dan situs web resmi PON berjalan dengan baik. Namun hingga kini, hak mereka belum terpenuhi.
"Saya dan tim sudah bekerja siang malam untuk memastikan semua informasi terkait PON bisa tersampaikan dengan baik melalui sosial media. Tapi sampai sekarang, kami belum menerima honor. PON sudah tiga minggu berlalu, dan kami masih menunggu tanpa kepastian," ungkap salah satu anggota tim yang enggan disebutkan namanya.
Ia menambahkan bahwa keadaan ini semakin sulit karena banyak di antara mereka menggunakan uang pribadi untuk mendukung kelancaran pekerjaan, termasuk menyewa peralatan yang diperlukan.
"Kami bahkan dengar bahwa honor yang akan kami terima tidak mencapai Upah Minimum Regional (UMR). Ini sangat mengecewakan, mengingat kami menggunakan peralatan pribadi, dan beberapa dari kami bahkan harus menyewa alat untuk pekerjaan ini," lanjutnya.
Keterlambatan pembayaran ini tentu menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pekerja yang terlibat. Mereka merasa tidak dihargai meski telah berkontribusi signifikan dalam keberhasilan acara. Selain itu, mereka juga merasa dikesampingkan oleh pihak penyelenggara.
Dalam upaya mencari kejelasan, media Dialeksis.com berhasil menghubungi Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran PON XXI Wilayah Aceh, Ramadhani. Ketika ditanya mengenai kendala di balik keterlambatan tersebut, Ramadhani memberikan penjelasan singkat.
"Saleum juga, seingat saya tu sedang berproses, termasuk beberapa lainnya. Saya cek ke tim ya," ujarnya kepada Dialeksis.com, Rabu (9/10/2024).
Meskipun Ramadhani menyampaikan bahwa proses pembayaran masih berjalan, pengelola yang menunggu kepastian tetap cemas. Mereka berharap agar pihak penyelenggara mempercepat proses pencairan agar kebutuhan mereka bisa terpenuhi.
"Kami hanya ingin hak kami dibayar secepatnya. Kami sudah menjalankan tugas kami, sekarang giliran mereka menepati janji," tegas salah satu anggota tim.
Ketidakjelasan mengenai pembayaran ini semakin memperkuat rasa kecewa di antara para pekerja. Selain masalah honor yang belum cair, ada juga keluhan tentang kurangnya transparansi dari pihak penyelenggara.
Sejumlah pengelola menyatakan bahwa mereka tidak mendapatkan informasi yang memadai mengenai kapan pembayaran akan dilakukan atau alasan di balik penundaan tersebut.
Sementara itu, Ramadhani tetap optimis bahwa masalah ini akan segera terselesaikan. "Moga cepat kami selesaikan ya," tambahnya.
Seiring dengan berakhirnya PON XXI di Aceh, tantangan dan kendala yang muncul pasca-acara perlu mendapatkan perhatian serius.
Tidak hanya dari segi pelaksanaan teknis acara, namun juga dari sisi kesejahteraan para pekerja yang terlibat. Honor yang belum cair adalah salah satu bukti bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam sistem manajemen acara sebesar ini.
Dengan harapan besar, para pengelola kini menunggu tindakan nyata dari pihak terkait untuk segera menyelesaikan masalah ini.
"Mudah-mudahan semua dipermudah dan diselesaikan dengan baik," tutupnya. [nh]