Beranda / Berita / Aceh / Hiswana Aceh Duga Elpiji 12 Kilogram Oplosan Beredar di Aceh

Hiswana Aceh Duga Elpiji 12 Kilogram Oplosan Beredar di Aceh

Selasa, 15 November 2022 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Tabung elpiji 12 kilogram. (Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA)


Nahrawi mengungkapkan, belakangan ini pihaknya banyak menerima keluhan serupa terkait peredaran elpiji kemasan 12 kg tersebut. Tak hanya itu, menurut sejumlah agen elpiji non subsidi di seluruh Aceh mengaku harganya juga dijual sangat murah.

“Bahkan lebih murah dari harga penebusan resmi ke Pertamina sekalipun. Sehingga, banyak kios dan toko pengecer yang kemudian memilih mengambil barang murah itu. Kita mencurigai LPG tersebut bukan dari penyalur resmi,” ujarnya.

Berdasarkan laporan itu, kata Nahrawi, Hiswana Migas Aceh langsung melakukan pemantauan ke pasar-pasar dan benar menemukan seperti dikeluhkan warga.

“Ada pasokan elpiji kemasan 12 kg dari luar yang masuk ke wilayah Aceh, dan dijual dengan sangat murah, jauh di bawah harga pasar,” ungkapnya.

Nahrawi menyebutkan, tabung elpiji kemasan 12 kg itu masuk ke Aceh menggunakan jasa dari beberapa perusahaan ekspedisi. Lalu dijual dengan harga jauh lebih murah ketimbang harga resmi.

Nahrawi merincikan, harga penebusan Pertamina Rp 198.000, harga agen ke outlet, restoran atau warkop Rp 207.000, sementara harga oplosan yang beredar di Banda Aceh Rp 195.000.

Selain itu, ungkap Nahrawi, saat timnya melakukan penimbangan isi beserta berat tabung yang diduga oplosan itu hanya 25 kilogram. Seharusnya, total berat tabung keseluruhan yaitu 27 kg. Terdiri dari berat isi 12 kg dan berat tabung 15 kg.

“Sebenarnya tidak masalah jika barang non subsidi dari luar itu dijual di Aceh, sejauh regulasinya memang membolehkan. Tapi yang jadi pertanyaan, bagaimana mungkin elpiji itu bisa dijual dengan harga sangat murah,” ungkapnya.

“Jika agen dari Medan misalnya, kirim barangnya ke Banda Aceh untuk dijual, hitungannya pasti akan lebih mahal karena ada biaya ekstra untuk pengiriman. Dari sinilah muncul kejanggalan dan ketidaknormalan,” lanjutnya.

Selanjutnya »     Nahrawi menduga, ada tindakan melawan hu...
Halaman: 1 2 3
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda