Hendra Budian Silahturahmi dan Minta Warga Pintu Rime Gayo Usulkan Program Baru
Font: Ukuran: - +
Wakil Ketua DPRA, Hendra Budian, SH saat bersilaturrahmi dengan masyarakat Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Mariah, Jum’at (12/11/2021). [Foto: Twitter]
DIALEKSIS.COM | Bener Meriah - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hendra Budian, SH melakukan silaturrahmi dengan masyarakat Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Jum’at (12/11/2021).
Silaturrahmi yang bertempat di Mesjid Baiturrahmih An-Nur, Desa Gemasih, Kecamatan Pintu Rime Gayo itu dalam rangka reses III DPRA tahun 2021 ke Daerah Pemilihan (Dapil).
Dalam kesempatan tersebut, Hendra meminta kepada masyarakat mengajukan beberapa usulan program baru untuk dapat diperjuangkan melalui APBA tahun 2022 nanti.
Menurutnya, dari seluruh usulan masyarakat yang sudah masuk terhitung sejak reses pertama pada Desember 2019 lalu, tentu masih banyak hal-hal penting yang belum terealiasasi, seperti alokasi anggaran untuk sarana dan prasarana ibadah yang beberapa waktu yang lalu sempat tertunda oleh surat Kemendagri.
“Untuk sarana dan prasarana ibadah, InsyaAllah melalui advokasi bersama kawan-kawan di DPR Aceh dengan Kementerian Dalam Negeri, pada tahun 2022 nanti sudah bisa dilanjutkan kembali,” ungkap Hendra dalam pertemuan yang berlangsung selama 3 jam itu.
Selanjutnya, dalam kesempatan yang sama, Hendra juga melaporkan program-program yang telah terealisasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2021. Diantaranya, bantuan bibit dan ternak kepada kelompok tani, drainase, dan akses jalan usaha tani yang sudah bisa dinikmati dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Semoga semua usulan-usulan masyarakat bisa terealisasi di tahun 2022 nanti, dengan harapan APBA yang berpihak kepada masyarakat dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Amin,” ungkapnya.
Sementara itu, Hendra juga menjelaskan, jadwal reses kali ini sedikit bergeser karena beberapa waktu lalu ada beberapa kegiatan dan tugas luar daerah yang harus dilaksanakan.
“Namun, tidak ada kata terlambat untuk reses. Sebagaimana kita tahu, reses yang dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat merupakan kerja-kerja politik yang tidak terpisahkan dari tugas-tugas utama DPR Aceh,” pungkasnya. []