kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Hendra Budian Fasilitasi Petani Kopi dan Bank Aceh Syariah Bahas Sistem Resi Gudang

Hendra Budian Fasilitasi Petani Kopi dan Bank Aceh Syariah Bahas Sistem Resi Gudang

Rabu, 13 Mei 2020 07:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Suasana diskusi membahas sistem resi gudang antara BAS dan petani kopi yang difasilitasi Wakil Ketua DPR Aceh Hendra Budian. [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) menyebabkan banyak lini usaha merasakan dampak negatif yang mengakibatkan menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat. Tak terkecuali usaha di bidang kopi.

Bener Meriah dan Aceh Tengah yang konon mayoritas masyarakatnya adalah petani kopi paling merasakan dampak tersebut. Merosotnya harga jual kopi membuat petani kopi kewalahan yang berimbas pada turunnya daya beli. Belum lagi dalam waktu dekat ini akan dihadapkan pada panen raya dengan stabilitas harga yang sangat tidak layak.

"Dalam keadaan seperti ini, petani dan pelaku kopi di berbagai lini lainnya sangat mengharapkan kehadiran pemerintah. Resi gudang adalah salah satu solusi yang paling memungkin didorong oleh pemerintah saat ini," jelas Wakil Ketua DPR Aceh Hendra kepada Dialeksis, Selasa (12/5/2020).

Menyambut aspirasi yang terus didengungkan oleh masyarakat Bener Meriah dan Aceh Tengah, Wakil Ketua DPR Aceh Hendra Budian mencoba mengupayakan implementasinya dengan memfasilitasi petani dan pelaku koperasi kopi Bener Meriah berdiskusi dengan jajaran direksi Bank Aceh Syariah (BAS).

Sebagai bank milik daerah, BAS dan petani kopi membahas mengenai Sistem Resi Gudang (SRG). Pertemuan dilakukan bertempat di kantor pusat BAS.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran direksi, diantaranya Direktur Utama Haizir Sulaiman, Direktur Bisnis Bob Rinaldi, Direktur Dana dan Jasa Amal Hasan, Direktur Operasional Lazuardi dan direktur-direktur lain serta kepala-kepala divisi pembiayaan terkait.

Dalam kesempatan tersebut wakil ketua DPR Aceh Hendra Budian berharap pembiayaan dalam skema sistem resi gudang agar segera dapat dijalankan di Bener Meriah dan Aceh Tengah.

"Karena ini sifatnya sangat mendesak dan permasalahan ini sering saya diskusikan bersama Plt Gubernur, saya berharap kepada pak dirut dan seluruh jajaran direksi dapat menyegerakan sistem resi gudang ini," ungkap Hendra Budian.

"Bank Aceh Syariah sebagai bank daerah harus mengambil tanggungjawab lebih sebagai bentuk hadirnya pemerintah di tengah permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat saat ini," tambahnya.

Menyahuti permintaan tersebut, Dirut BAS Haizir Sulaiman menyanggupi dan berjanji akan bekerja lebih cepat agar kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi.

Untuk kabupaten Bener Meriah, Koperasi Gayo Pratama Mandiri telah memiliki SK dari BAPPEBTI untuk mengelola Sistem Resi Gudang di Bener Meriah.

Hendra berharap agar Resi Gudang di Bener Meriah dapat menjadi solusi terbaik bagi masyarakat Petani Kopi di Kabupaten Bener Meriah di tengah-tengah kondisi sulit seperti ini. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda