Hati Hati ! Ada Majelis Taklim yang Menghasut dan Menyakiti
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Prof. Yusny Saby.Ph.D, mantan rektor IAIN Ar-Raniry, prihatin dengan majelis majelis pengajian saat ini yang menyebutkan dirinya majelis ta,lim padahal sebenarnya bukan majelis ta,lim.
Ada majelis yang menghujat, memprovokasi, menyakiti, menghina orang lain, tidak memberikan pendidikan, serta tidak bermanfaat untuk jamaah dan orang banyak, namun justru disebut majelis ta,lim. Itu bukan majelis ta,lim namun majelis taklim.
Hal itu disampaikan guru besar ini dalam tayanngan yuotubernya. Prof. Yusny Saby secara glambang menjelaskan perbedaan majelis ta,lim dan majelis taklim( majelis bincang-bincang). Guru besar ini juga meminta masyarakat untuk hati hati memilih majelis.
Berikut hasil transkrip yuotuber Prof. Yusny yang berhasil dirangkum Dialeksis.com. menurut mantan rektor IAIN ini majelis ta,lim adalah majelis yang mencedaskan, majelis yang mengajar, majelis yang membimbing yang dapat memberikan wawasan yang luas kepada para pendengarnya, kepada para pesertanya.
Tidak hanya terbayas pada satu komplek, lingkungan tertentu, namun dia sudah menjadi viral disebar luaskan berbagai media.Namun ada bebebara keprihatinan berkaitan dengan majelis ta,lim ini, sebutnya.
“Dari pengamatan yang nyata, isinya tidak lagi ta,lim, ada yang isinya seperti lelucon saja, bicara santai saja, tapi itu lumanyan paling kurang ada hiburan,” sebutnya.
Majelis seperti ini sudah menjadi majlis taklim, majelis bicara bicara tidak ada inti yang diajarkan. Tidak ada yang mencerahkan untuk para pendengarnya atau peserta, kecuali mungkin hiburan.
Walaupun itu belum tentu jelek, tapi apa faedahnya. Kadang kalanya investasi besar hanya omong-omong , kemudian diviralkan oleh berbagai media yang juga perlu modal.Namun sayang sekali kalau manfaatnya kecil.
“ Hati hati itu namanya disebut sebut majlis ta,lim namun yang sebenarnya majlis taklim. Ada yang parah lagi isinya menyakiti, ini yang sangat kita sayangkan,” jelas Yusny.
Materi sudah menghujat, menghina orang lain, memvonis, ada yang memprokasi. Orang masih menyebutnya majlis ta,lim. Namun itu bukan majelis ta,lim akan tetapi majelis taklim. Majelis yang tidak menimbulkan manfaat kepada jamaahnya dan masyarakat yang lebih luas.
Oleh karena itulah, Prof Yusny berharap, agar majlis ta,lim ini bisa bertahan, dan siapapun penyelengagara majlis ini dan pengisi, bahwa majelis ini adalah yang mengajarkan, mencerahkan, mencerdaskan.
Isi materinya saling menghormati, sehingga apa yang kita lakukan menjadi panutan, ikutan, bukan cemoohan dari sekelompok masyarakat yang tidak suka. Bukan sekedar omong kosong, namun membuat pendengar, masyarakat audien lebib baik dari sebelumnya.
Prof Yusni berpesan, agar masayarat hati hati, pandai memilah dan memilih mana sebenarnya majelis ta,lim dan mana majelis taklim. (baga)