kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Hasil Evaluasi RAPBA 2022 Oleh Mendagri, T Yunus: Semuanya Normal

Hasil Evaluasi RAPBA 2022 Oleh Mendagri, T Yunus: Semuanya Normal

Selasa, 11 Januari 2022 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Ketua Komisi I DPRA, Tengku Muhammad Yunus. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hasil evaluasi Mendagri terhadap RAPBA 2022 sudah digelar rapat kemarin antara tim TAPA dan Banggar DPRA.

Ketua Komisi I DPRA, Tengku Muhammad Yunus mengatakan, adapun hasil evaluasi mendagri itu saya rasa normal dan normatif saja.

“Normal dan tidak ada masalah sejak awal, mengenai kombatan juga sudah ada titik temu,” sebutnya kepada Dialeksis.com, Selasa (11/1/2022).

Dirinya mengatakan, mengenai Rumah Dhuafa ketika sudah masuk dan sesuai target maka ditahun 2022 itu mencapai 7000 lebih unit rumah.

“Serta jembatan-jembatan yang sudah diperjuangkan oleh kawan-kawan secara juga masuk, ketika memang hal itu masuk banyak juga aspirasi-aspirasi yang masuk ketika turun ke lapangan, seperti di Aceh Utara itu seperti jembatan yang sebenarnya programnya itu sudah ada sejak tahun 2000,” ujarnya.

Terkait adanya program atau proyek yang krusial yang tidak masuk di TA 2022, kata T Yunus, karena itu kita sarankan di Dana BTT itu kita sarankan di paripurna. ”Maksudnya Dana BTT itu mereka harus memikirkan efek daripada banjir kemarin yang terjadi di Aceh. Karena ada banyak sekali jembatan yang putus, irigasi yang bocor, karena itu harus segera dipikirkan,” ujarnya.

Kemudian, kata T Yunus, contoh seperti irigasi Lhoknibong Aceh Timur. “Malah ketika malam dengan usaha alakadar, itu memasukkan tanah kedalam karung untuk mengurangi efek bocornya irigasi tersebut,” katanya.

Selanjutnya, Tengku Muhammad Yunus mengatakan, jembatan Banda Alam, Alur Merah juga putus, kemudian, jembatan Alur Merah dan Lhoknibong juga putus, jadi mereka harus memakai Dana BTT itu untuk mengevaluasi dan reparasi efek banjir kemarin. “Jangan hanya mengendapkan saja,” tambahnya.

T Yunus menyampaikan, jadi ketika evaluasi kemarin, memang Mendagri mengarahkan penambahan di Dana BTT dan lebih mengurangi SPP. “Itu hal yang normal-normal saja,” pugnkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda