kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Hari Sumpah Pemuda, Anak Muda Harus Ambil Peran Dengan Paradigma Baru

Hari Sumpah Pemuda, Anak Muda Harus Ambil Peran Dengan Paradigma Baru

Jum`at, 29 Oktober 2021 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Pengusaha Aceh, Kautsar Muhammad Yus. [Foto: Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021) merupakan sebuah peringatan penting bagi Indonesia. Tema Sumpah Pemuda 2021 yang ke-93 ini mengambil tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh.

Pengusaha Aceh, Kautsar Muhammad Yus mengatakan, Hari Pemuda itu ada disetiap hari. “28 Oktober ini hanya Memorable saja, dimana hari untuk diingat. Yang jelas hari Pemuda itu setiap hari ada,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Jumat (29/10/2021).

Ia mengatakan, inikan banyak orang disetiap zaman itu selalu menitipkan harapan yang besar terhadap anak muda.

“Karena anak muda inikan, dia punya kelebihan, secara fisik dan juga secara pikiran, dia itu lebih maju dari pada orang tua,” katanya.

Kemudian, Dirinya mengatakan, karena anak-anak muda ini, ada bawaan mereka secara biologis, pikiran, dan tindakan itu sangat akrab dengan hal-hal yang baru.

“Anak muda ini selalu ingin menemukan hal-hal yang baru, ingin bisa beradaptasi dengan hal-hal yang baru. Sedangkan, kehidupan ini itu akan terus bergerak dengan hal-hal yang baru,” ujarnya.

Lanjutnya, Kautsar mengatakan, artinya, kehidupan dunia ini dengan semangat kepemudaan, ini memiliki Kolerasi. “Dengan begitu, pembaharuan, perubahan, hal-hal kebaikan, itu selalu identik dengan anak muda. Makanya, zaman selalu menginginkan anak muda itu, menemukan dan melakukan hal-hal yang baru, baik dari semua kontek, mau itu ekonomi, politik dan lainnya,” tukasnya.

Adapun harapannya, Kautsar menyampaikan, kita sangat berharap, kepada anak muda sebagai generasi penerus dan tidak hanya penerus, tapi generasi yang saat ini eksis untuk bisa mengambil bagian untuk menjadi pelopor kebaharuan disegala bidang.

“Tentu konteks kepemudaan hari ini dan Kepemudaan sebelumnya itu berbeda, karena adanya banyak perubahan, sesuatu yang menjadi penting pada masa lalu bisa saja tidak menjadi penting di masa sekarang. Itukan Lumrah, tetapi selalu ada Garis Merah yang membersamakan dan menghubungkan antara kepeloporan pemuda di masa lalu dengan kepeloporan pemuda hari ini dan masa yang akan datang,” jelasnya.

Kautsar menyampaikan, dalam hal ini pemuda harus mengambil moment ini. “Semua ini tergantung pada pemuda dalam melihat masa depan, kita inikan bagian dari dunia yang global, tentu anak muda hari ini harus sangat Aware dengan dinamika dunia hari ini dan juga mampu memprediksi gerak zaman,” sebutnya.

Sehingga, kata Kautsar, kita bisa mempersiapkan diri, bisa memposisikan diri menjadi Agen perubahan dalam gerak dunia ini, tapi kalau kita (Anak-anak muda hari ini) takut dengan hal-hal yang baru, takut dengan pemikiran-pemikiran yang baru, takut dengan informasi-informasi yang baru, juga takut dengan realitas yang hari ini kita hadapi, tidak berani bermimpi, dan tidak berani melakukan terobosan-terobosan yang baru, takut dianggap melawan ke dzaliman.

“Saya pikir kita hanya akan berjalan ditempat,” tegasnya.

Kautsar menyampaikan, setiap orang itu ada zamannya. “Zaman kita (Generasi sebelumnya) sudah lewat, jadi ini adalah kesempatan untuk anak muda dan tentu dengan paradigma yang baru,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda