Hari Guru dan HUT PGRI ke-76, Muhibbul: Guru Itu Adalah Kita Semua
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Ketua MKKS SMA Aceh, Muhibbul Khibri, S.Pd. M.Pd. [Foto: Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hari Guru bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) yaitu 25 November merupakan suatu momen yang berharga untuk semua kalangan.
Ketua MKKS SMA Aceh, Muhibbul Khibri, S.Pd. M.Pd mengatakan, berbicara hari guru dan HUT PGRI yang ke-76 kita harus memahami bahwa pendidikan itu penting.
“Pendidikan itu adalah milik kita semua dan kita semua harus bergerak dengan hati untuk pendidikan,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Jumat (26/11/2021).
Muhibbul mengatakan, terkadang kita berpikir bahwa pendidikan ini hanya milik orang-orang tertentu saja. “Sebenarnya dalam hal ini semuanya harus berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dan pendidikan itu milik kita bersama,” sebutnya.
Dirinya menegaskan, karena pendidikan itu adalah jembatan bagi anak didik kita dan generasi-generasi selanjutnya untuk meraih masa depannya dan harapan-harapan kedua orang tuanya, dan sekolah itu wadahnya.
“Namun, jika semua itu diharapkan semua disekolah, maka pendidikan itu akan menjadi kaku, karena itu pendidikan ini memerlukan semua peran dari semua orang,” sebutnya.
Di momen hari guru ini, Muhibbul mengatakan, sebenarnya sosok yang menjadi guru dari kita semua itu adalah Nabi Muhammad SAW yang dimana telah mengajarkan kita peradaban akhlak yang mulia, bagaimana cara berjuang, berdagang, memahami dan mencari solusi.
Kemudian, Guru kita yang paling dekat dengan kita, sebut Muhibbul, itu adalah kedua orang tua kita. “Yang dimana mengajarkan kita arti kebaikan, akhlak yang mulia. Kemudian, guru kita selanjutnya adalah masyarakat, dimana kita melihat dan menerima dan memperhatikan terhadap perilaku-perilaku sekitarnya, dan lalu yang terakhir adalah guru kita disekolah,” sebut Muhibbul.
Hanya saja, kata Muhibbul, ketika Mindset ini tidak ada di kita, dan menganggap guru yang ada di sekolah itu adalah ‘guru’, akhirnya apa yang terjadi? Yang terjadi adalah dimana masyarakat itu hanya menyalahkan terhadap satu komponen saja.
“Seakan-akan satu komponen itu yang serta-merta melakukan apapun untuk pendidikan anak, karena itu Mindset ini harus kita rubah dengan jernih, bahwa guru itu adalah kita semua, hanya saja yang membedakan itu posisi dan tupoksinya saja,” tukasnya.
Dirinya menyampaikan, karena itu menghargai Guru itu sama dengan kita menghargai setiap orang. “Karena guru itu adalah kita,” tambahnya.
Selanjutnya, Dia mengatakan, bahwa Hari Guru ini adalah Hari kita semua. Karena ketika menghargai guru, maka akan muncul semangat kebahagian. “Karena dengan begitu semua pekerjaan akan dikerjakan dengan santai dan ikhlas, ketika semua itu terwujud, maka pendidikan ini akan mudah,” ujarnya lagi.
Muhibbul menyampaikan, dalam hal ini ‘Pendidikan yang menyenangkan itu akan membuat anak kita akan termotivasi dan semangat’. “Jadi di momen Hari Guru ini marilah kita menjadi guru yang hebat bagi anak-anak kita dan generasi saat ini agar termotivasi dan semangat meraih cita-citanya,” pungkasnya. [ftr]