kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Hari Bumi 2019, YEL Aceh: Masyarakat Harus Dilibatkan Dalam Aksi Rehabilitasi dan Reboisasi Kawasan Yang Rusak.

Hari Bumi 2019, YEL Aceh: Masyarakat Harus Dilibatkan Dalam Aksi Rehabilitasi dan Reboisasi Kawasan Yang Rusak.

Senin, 22 April 2019 13:01 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam rentang waktu akhir tahun 2018 dan awal 2019, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) Aceh mencatat setidaknya telah terjadi 6 kali banjir bandang menerjang Kabupaten Aceh Tenggara. Akibat kejadian itu, puluhan rumah rusak, dan puluhan desa lainnya terkena dampak bencana.

"Banjir bandang juga berdampak terhadap macetnya akses jalan yang menghubungkan Aceh Tenggara ke sejumlah daerah lainnya,"  

ungkap Koord. YEL Aceh TM Zulfikar di hadapan sejumlah insan pers pada acara Konferensi Pers peringatan Hari Bumi 2019, Senin, (22/4) di aula PWI Aceh, Banda Aceh. 

Dia melanjutkan, YEL menduga maraknya perilaku penebangan liar (illegal logging) masih menjadi penyebab dari sejumlah bencana itu. 

"Dari seluruh kejadian banjir bandang tersebut, sangat banyak material berupa batu-batuan dan kayu gelondongan yang terbawa oleh arus banjir bandang tersebut," jelasnya. 

Untuk itu, lanjut Zulfikar, pihaknya mendesak pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal penegakan hukum untuk segera bertindak cepat dan cermat. Menurutnya, jika hal tersebut diabaikan, bukan tidak mungkin bencana banjir bandang akan terjadi lagi. 

Dia menambahkan, selain upaya penegakan hukum, proses mitigasi berupa pendekatan sosial kemasyarakatan juga perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat terdampak.

"Upaya rehabilitasi dan reboisasi hendaknya tidak dilakukan pemerintah saja, tetapi melibatkan masyarakat setempat juga penting untuk menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama upaya reboisasi dan rehabilitasi kawasan yang rusak," ulasnya.









Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda