Beranda / Berita / Aceh / Harga Tiket Maskapai Garuda Indonesia Diperdebatkan Karena Mahal, Prof Sofyan: Itu Layanan Premium

Harga Tiket Maskapai Garuda Indonesia Diperdebatkan Karena Mahal, Prof Sofyan: Itu Layanan Premium

Selasa, 17 Januari 2023 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Ahli Penerbangan dari Universitas Syiah Kuala, Prof Sofyan M Saleh. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ahli penerbangan dari Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Sofyan M Saleh menyatakan, perdebatan tentang permintaan pengurangan harga tiket maskapai Garuda Indonesia untuk rute Provinsi Aceh dengan pertimbangan kilas balik kontribusi rakyat Aceh terhadap sejarah maskapai tersebut menurutnya tidak ada masalah.  

Hanya saja, Prof Sofyan menekankan bahwa perdebatan tersebut perlu dikaji dengan melihat sifat pelayanan pesawat Garuda Indonesia sebagai maskapai berkelas premium.

“Kalau Garuda Indonesia sifat pelayanannya premium. Berbeda dengan Lion Air, Citilink, AirAsia, Wings Air yang memang low cost carrier (maskapai penerbangan bertarif rendah),” ujar Prof Sofyan kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (17/1/2023).

Menurutnya, membenturkan harga tiket dengan membandingkan maskapai kelas premium dan maskapai kelas ekonomis sangat sulit untuk diperdebatkan. Sekalipun penyedia jasa penerbangan tersebut adalah perusahaan BUMN.

“Meskipun Garuda Indonesia ini BUMN, yang dilihat haruslah dari sisi pelayanannya. Kalau AirAsia, Lion Air, Citilink, itu memang kelas ekonomi,” ungkapnya.

Di samping itu, soal perdebatan harga tiket Garuda Indonesia dengan pertimbangan kilas balik dari sejarah rakyat Aceh terhadap kontribusi maskapai tersebut, menurut Prof Sofyan juga tidak bisa dibenturkan dengan pelayanan yang diberikan sekarang.

Meskpun begitu, ia tak mempersoalkan pertimbangan demikian dari orang-orang yang meminta pengurangan harga tiket Garuda Indonesia untuk rute Aceh.

“Kalau pesawat kelas premium, layanan primanya sudah pasti, misal seperti penyediaan makanan, take-off tepat waktu, dan jasa layanan penumpang lainnya. Tapi kalau yang low cost carrier, pelayanan, ya, seadanya, kadang-kadang delay satu jam juga nggak jadi masalah,” jelasnya.

Prof Sofyan juga meminta agar perdebatan harga tiket pesawat ini harus dibandingkan sesuai kelasnya. Perbandingan harga tiket harus dibenturkan secara relevan.

“Kondisi hari ini, harga tiket sudah rendah tapi dipermasalahkan antar kelas premium dengan pelayanan yang low cost carrier, bagi saya sebagai orang yang paham sedikit tentang transportasi, silahkan saja diperdebatkan. Tapi yang paling penting harus bisa kita bedakan, mana yang kelas premium dan mana kelas ekonomis,” pungkasnya.(Akh)

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda