Minggu, 15 Juni 2025
Beranda / Berita / Aceh / Harga Emas Naik Imbas Konflik Iran-Israel

Harga Emas Naik Imbas Konflik Iran-Israel

Jum`at, 13 Juni 2025 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Muntaziruddin Sufiady Ridwan
Emas batangan Logam Mulia (LM) seberat 25 gram di toko emas Zhafran Gold, kawasan Simpang AMD Batoh, Kota Banda Aceh, Jumat (13/6/2025). (Foto: Muntaziruddin Sufiady Ridwan/dialeksis.com).

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Harga emas murni di Banda Aceh mengalami lonjakan menyusul eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah dan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS.

Pada Jumat, 13 Juni 2025, harga jual emas murni di pasaran lokal tercatat Rp5.800.000 per mayam (setara 3,33 gram), naik sekitar Rp300.000 dari pertengahan Mei yang masih berada di kisaran Rp5.500.000 per mayam.

Zhafran, pemilik toko emas Zhafran Gold di kawasan Simpang AMD Batoh, Kota Banda Aceh, menjelaskan bahwa kenaikan ini sejalan dengan pergerakan harga emas global.

“Pagi ini ada berita Israel serang Iran yang memicu kenaikan harga emas global. Emas itu jadi pilihan investor saat krisis, karena sifatnya sebagai safe haven,” ujarnya saat dihubungi Dialeksis, pada Jum’at (13/6/2025), di Banda Aceh.

Melansir laporan reuters.com bertajuk “Gold at near two-month high as Israel-Iran tensions fuel safe-haven demand”, harga emas dunia pada 13 Juni 2025 ini naik 1,3 persen ke US$3.427,36 per troy ounce, level tertinggi dalam hampir dua bulan terakhir.

Sejalan dengan kenaikan harga emas dunia, harga emas di dalam negeri juga ikut terkerek. Per 12 - 13 Juni 2025, harga emas Antam mencapai sekitar Rp1.928.000 hingga Rp1.951.000 per gram. Ini merupakan merupakan level tertinggi dalam sebulan terakhir atau sejak 8 Mei 2025 lalu.

Menurut Zhafran, seluruh toko emas di Banda Aceh umumnya menyesuaikan harga mengikuti pasar dunia. Meski begitu, kondisi lokal turut serta mempengaruhi dinamika transaksi harian.

“Sekarang tren sedang ramai masyarakat yang yang jual emas. Ini memang trend tahunan, karena masuk bulan enam dan tujuh, biasanya ada kebutuhan bayar sekolah anak. Tambah lagi, kita baru selesai Lebaran, yang juga menguras tabungan masyarakat,” jelasnya.

Selain faktor geopolitik, tambah Zhafran, melemahnya nilai tukar rupiah juga ikut mendorong kenaikan harga emas di tingkat lokal.

“Kalau rupiah melemah terhadap dolar, artinya kita beli emas dengan harga yang lebih mahal. Karena harga emas masih ditentukan oleh kurs rupiah terhadap dollar AS,” ujarnya.

Menanggapi potensi pergerakan harga emas, Zhafran memperkirakan harganya masih bisa naik lebih tinggi, terutama jika konflik Timur Tengah terus berlanjut dan meluas.

“Kalau perang terus berlanjut, harga emas bisa tembus Rp2 juta per gram lagi. Itu menguji level tertinggi yang sempat terjadi April lalu,” tukasnya. [msr]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI