kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Hadapi Potensi Krisis Pangan, Pemkab Bireuen Gagas Tanam Gadu

Hadapi Potensi Krisis Pangan, Pemkab Bireuen Gagas Tanam Gadu

Jum`at, 15 Mei 2020 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH M.Si. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Mengadapi potensi krisis pangan di tengah pandemi Covid-19 sebagaimana yang disampaikan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen terus berupaya menjaga ketahanan pangan di kabupaten tersebut.

"Yang pertama kita sudah mulai tanam gadu (tanaman padi di musim kemarau). Ini kita sudah buka irigasi. Kalau pak Plt Gubernur Aceh berkenan, ya bisa kerjasama penanaman gadu ini dengan Tim Gugus Tugas Covid-19," kata Plt Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH M.Si saat dihubungi Dialeksis.com, Jum'at (15/5/2020).

Saat ditanya mengenai persediaan beras, Muzakkar berujar, masyarakat masih menyimpan persediaan beras hingga satu atau dua bulan ke depan.

"Kalau untuk beras sendiri, InsyaAllah kita baru panen sebelum Covid-19. Masyarakat masih menyimpan untuk satu atau dua bulan ke depan. Setelah itu mungkin agak khawatir, tapi kalau panen lagi September, sudah ada produk lagi," ungkap Plt Bupati Bireuen itu.

Muzakkar menjelaskan, Kabupaten Bireuen memiliki 14,8 ribu hektar lahan. Ia berharap, Pemerintah Aceh dapat membantu gerakan tanam gadu serentak di Kabupaten Bireuen, untuk menghadapi potensi krisis pangan sebagaimana yang menjadi kekhawatiran di tengah pandemi.

"InsyaAllah kalau ini program, pak Plt Gubernur mendukung melalui kerjasama apakah dengan panduan teknis dan berbagai macam dengan anggaran yang ada di APBA, masyarakat kita merasa sangat terbantu. Karena kalau kita biarkan mereka menanam sendiri, modal usaha sekarang kan tidak ada," jelas Plt Bupati Bireuen itu.

"Makanya cara itu akan lebih elegan, akan lebih bagus misalnya mau tanam 14 ribu hektar, kita jadikan pilot projek 5 ribu hektar dengan pola tanam serentak menggunakan bibit yang memadai dan dibiayai oleh APBA. Karena dengan APBK kita sudah tidak sanggup," pungkasnya. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda