Beranda / Berita / Aceh / Gubernur Aceh: Aceh Butuh Pemuda Kreatif dan Inovatif Untuk Dukung Pembangunan

Gubernur Aceh: Aceh Butuh Pemuda Kreatif dan Inovatif Untuk Dukung Pembangunan

Rabu, 17 Maret 2021 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT di dampingi kepala dinas Arpus Dr. Edi Yandra S. STP, MSP menerima kunjungan silaturahmi Forum Pemuda Aceh Kreatif (FORPAK) di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Rabu (17/3/2021).


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh -  Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyebutkan pemuda yang mengedepankan kreatifitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam mendukung pembangunan di Aceh. Dengan demikian, pemuda telah ikut berkontribusi membantu pemerintah dalam rangka mengurangi pengangguran yang akan berkolerasi positif dengan penurunan angka kemiskinan di Aceh.

Hal itu disampaikan Nova yang didampingi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Aceh, Edy Yandra, saat menerima kunjungan silaturrahmi Forum Pemuda Aceh Kreatif (FORPAK) di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (17/3/2021).

“Saya sepakat dengan cara berfikir FORPAK. Karena zaman sekarang semua ilmu itu mudah kita dapatkan di internet dan google. Tapi untuk maju satu langkah dari yang lain kita harus punya inovasi dan kreatifitas lebih,” kata Nova.

Menurut Nova, Inovasi dan kreatifitas, menjadi salah satu kunci untuk maju dan syarat menjadi kreatif itu berat, sebab membutuhkan pemikiran yang matang disertai perencanaan yang luar biasa, serta ketekunan dan ulet dalam membaca fenomena dan menganalisis segala sesuatu secara kritis.

“Orang kreatif sering ditertawakan orang. Tapi kalau kita tidak ulet dan mudah merajuk serta putus asa, kreatifitas itu tidak akan berlanjut atau malah mati,” ujarnya

Oleh karenanya, Nova meminta melalui Forpak agar dapat menumbuhkan semangat dan menularkan mindset positif kepada pemuda Aceh, agar mampu menghasilkan ide cemerlang yang luar biasa. Dengan pemikiran yang kreatif, sebagai modal untuk meraih sukses di jalannya sendiri.

“Setiap waktu di isi dengan kreatifitas, Tanamkan mindset itu pada kalian dan tularkan kepada pemuda lain. Dengan begitu justru akan sangat membantu Pemerintah,” ujar Nova.

Selain itu, saat ini pemuda Aceh juga sedang dihadapkan dengan permasalah yang sangat krusial, Nova menyebutkan, permasalahan itu adalah narkoba, judi online, pornografi. Dalam waktu tiga bulan saja sebanyak 430 kilogram narkoba telah masuk ke Aceh.

Hal itu menunjukkan bahwa, Aceh menjadi tempat transit sekaligus beredar, mengingat kondisi geografis Aceh sangat rentan terhadap penyelundupan barang haram itu. “Narkoba sudah masuk ranah bahaya dan mengkhawatirkan di Aceh. Kalau narkoba dapat dilihat secara fisik bahayanya, lain lagi dengan judi dan pornografi yang susah dideteksi,” kata Nova

Oleh sebab itu, Nova juga mengajak pemuda untuk bisa bersama sama menghindari narkoba, judi online dan pornografi. Bagaimanapun, dibutuh kerjasama yang kuat dari semua pihak, untuk bisa membasmi narkoba di Tanah Rencong.

Sementara itu, Ketua Forpak, Sulthan Alfaraby, mengatakan terbentuknya forum tersebut, karena keresahan melihat kondisi pemuda yang sulit mendapatkan pekerjaan, padahal Aceh miliki sumber daya alam yang cukup. Hanya saja sistem pengolahan masih sangat minim, sehingga SDA yang melimpah tidak terkelola dengan baik.

Melalui forum yang baru terbentuk pada tahun lalu itu, ia berharap bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah melalui pemberdayaan pemuda, dengan harapan bisa memberikan dampak pada berkurangnya angka pengangguran di Aceh.

“Memang tidak signifikan memberantas pengangguran, tapi setidaknya bisa untuk sendiri dan teman -teman sekitar,” ujarnya

Pertemuan itu menerapkan protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak [rls].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda