Beranda / Berita / Aceh / Geusyik Lampulo Harap Hasil Produksi Ikan Keumamah Bisa Diekspor

Geusyik Lampulo Harap Hasil Produksi Ikan Keumamah Bisa Diekspor

Selasa, 24 Mei 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : NH

Masyarakat Sedang Menjemur Ikan Keumamah di UD Riski, Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh, Senin ( 23/5/2022). Semenjak ikan mahal, produktivitas Ikan keumamah menurun. [Foto: Dialeksis/Naufal Habibi]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - pemasaran Ikan Keumamah Milik UMKM Desa Lampulo, Kota Banda Aceh masih belum maksimal. Hal ini disampaikan oleh Geusyik Lampulo, Alta Zaini.

Alta mengatakan saat ini pemasaran produk UMKM Ikan Keumamah sendiri masih Melalui media sosial milik gampong dan pribadi milik masyarakat.  

"Untuk di nasional saja kalau tidak didukung oleh pemerintah ini tidak jalan. UMKM kita kemana mau dipasarkan. Jadi kita harus membawanya ke daerah lain. Jadi kita pasarkan di medsos youtube. Medsos gampong terkadang medsos saya sendiri saya pakai untuk kegiatan pemasaran umkm kita ini," ujar Alta kepada Dialeksis.com Minggu (24/5/2022).

Dia mengatakan Pelaku UMKM Di wilayah kerjanya masih memasarkan produknya ke pasar dan toko souvenir di sekitaran Banda Aceh dan Aceh Besar. Dia berharap produk UMKM Ikan Keumamah ini bisa menjadi komoditas ekspor. 

"Ikan Keumamah biasanya dibawa ketempat souvenir atau pun dijual di depan rumah. ekspor tidak. Pernah juga pemerintah aceh mengambil ikan keumamah dari umkm kita untuk masyarakat aceh yang pergi haji," kata Alta. 

Dia menambahkan untuk bantuan dari pemerintah saat ini hanya berupa pelatihan kepada pelaku UMKM. Dan sering juga pemerintah memberikan bantuan peralatan maupun modal usaha. 

Padahal pelaku UMKM saat ini butuh  diperhatikan pemerintah dalam segi pemasaran. 

"Nah untuk bantuan kepada umkm kita ini kalau kita katakan hanya sebatas kotak dan pelatihan hanya sekali kali mungkin hanya itu. Untuk umkm ikan keumamah ini.  Kalau masalah ikan ini masuk ke DKP. Kalau ini masuk kedalam ranah perindustrian. Ini masuk ke disperindag.

Untuk konsultasi ke disperindag kadang-kadang ada. Biasanya ada pelatihan untuk para umkm dan bantuan bantuan lain yang diberikan kepada pelaku usaha umkm kita. Mungkin hanya itu. Untuk pemasaran kita kurang kali kita gak tau kemana ini," pungkasnya. (NH)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda