Geuchik Apresiasi Pemkab Aceh Utara Tinjau Lokasi Jembatan Sungai Jambo Aye
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Geuchik Seunebok Doe Aceh Utara, Jamal. [Foto: Dialeksis/AR]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jembatan sungai Jambo Aye, Seunebok Doe Aceh Utara banyak menelan korban. Tak terhitung berapa banyak warga yang tercemplung ke dalam sungai akibat jembatan yang tak layak seberang itu.
Jembatan yang ada di Sungai Jambo Aye, Seunebok Doe merupakan pemisah antara Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur. Di Aceh Utara memang memiliki jembatan beton lainnya tetapi untuk pergi lewat jembatan tersebut membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Para petani, peternak, dan petambak di desa terdekat lebih memilih akses jembatan sungai Jambo Aye, Seunebok Doe.
Korban yang dimaksud diantaranya, Muhammad, seorang penjual ikan yang tergilir jatuh ke sungai bersama motor dan raga ikan. Alhamdulillah selamat namun ikan dagangannya hanyut tak terselamatkan.
Ada juga penjual lainnya yang jatuh dengan pisang yang sedang dibawanya. Kemudian, ada seorang petani, Salahuddin juga ikut menjadi korban bersama sepedanya di saat derasnya air sungai. Tidak hanya itu, ada juga yang meninggal dunia karena tidak bisa berenang pada akhirnya terbawa arus air sungai.
Dari kejadian ini, Geuchik Seunebok Doe Jambo Aye Aceh Utara, Jamal membenarkan hal tersebut. Dan katanya jembatan ini kondisinya sudah lama rusak. Jembatan ini banyak dilalui oleh masyarakat mau itu jalan kaki atau pun naik sepeda dan motor.
"Alasan masyarakat menggunakan jembatan ini karena dekat dan juga petambak, petani, dan peternak hanya mengandalkan akses jalan jembatan tersebut," ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Kamis (28/7/2022).
Diketahui juga pada Senin (25/7/2022), Tim PUPR Aceh Utara telah turun ke lokasi dan meninjau langsung jembatan tersebut. Selanjutnya akan diserahkan laporan hasil peninjauan ke Kadis PUPR Aceh Utara dan Pj Bupati Aceh Utara untuk dibahas nantinya.
Ia sangat mengapresiasi Pemkab Aceh Utara yang langsung meninjau ke lokasi namun harapnya semoga jembatan ini dapat ditindaklanjuti secepatnya.
Ia berharap agar dibangunnya jembatan desa ini yang bisa dilalui oleh masyarakat. Hal ini juga karena sebelumnya sudah pernah disurvei namun belum ada kepastian sampai sekarang.
"Saya harap pemerintah bisa sayang dengan masyarakatnya, dengan dibangunnya jembatan baru masyarakat Aceh Utara yang dapat mengakses ke Aceh Timur dengan mudah dan cepat," ujarnya lagi.
Ia juga menyebutkan, tidak mesti jembatan yang mewah sekali namun bisa diakses dengan mudah dan jembatannya kokoh sampai anak cucu nantinya.
Ia selaku geuchik mengaku belum pernah mengajukan proposal terkait pembangunan jembatan ini, namun sebelumnya ada dewan yang datang dan memberikan sejumlah uang. Jadi, uang tersebut ia gunakan untuk membeli papan dan kayu untuk membangun jembatan tersebut.
Hanya saja uang tersebut tidak cukup untuk membangun jembatan yang bagus. Jadi, digunakan semaksimal mungkin untuk membangunnya.
“Sebelumnya memang ada anggota dewan yang datang ke sini, melakukan survei, dan memberikan sejumlah uang namun uang yang diberikan tidak cukup sehingga kami gunakan untuk membeli kayu dan papan untuk membangun jembatan semaksimal mungkin,” jelasnya.
“Semoga segera dibangun jembatan yang layak di sini, saya kasian lihat warga yang menjadi korban dengan berbagai macam kejadian yang menyedihkan” pungkasnya.(Auliana)