Jum`at, 15 Agustus 2025
Beranda / Berita / Aceh / GeRAK Aceh Tanamkan Nilai Integritas dan Pendidikan Antikorupsi di SMA Negeri 3 Banda Aceh

GeRAK Aceh Tanamkan Nilai Integritas dan Pendidikan Antikorupsi di SMA Negeri 3 Banda Aceh

Kamis, 14 Agustus 2025 22:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh melakukan kegiatan Matrikulasi Integritas dan Pendidikan Antikorupsi di SMA Negeri 3 Banda Aceh, Kamis (14/8/2025). Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh melakukan kegiatan Matrikulasi Integritas dan Pendidikan Antikorupsi di SMA Negeri 3 Banda Aceh, Kamis (14/8/2025).

Pendidikan ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk memahami pentingnya membangun karakter jujur, disiplin, dan berani menolak segala bentuk kecurangan.

Kegiatan ini dibekali oleh tim fasilitator GeRAK Aceh yang terdiri dari 14 orang penggiat antikorupsi. Materi yang disampaikan menekankan bahwa integritas bukan sekadar menghindari tindakan korupsi, tetapi juga soal konsistensi antara ucapan dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala SMA Negeri 3 Banda Aceh, Muhibbul Khibri, S.Pd., M.Pd mengapresiasi langkah GeRAK Aceh menghadirkan edukasi ini di sekolah yang ia pimpin.

“Pendidikan di sekolah bukan hanya bertujuan mencetak siswa yang pintar secara akademis, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan berintegritas. Kami ingin siswa kami tumbuh menjadi generasi yang jujur, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Muhibbul kepada media dialeksis.com.


Ia berharap nilai-nilai yang didapat siswa dari kegiatan ini tidak hanya menjadi teori, tetapi juga diterapkan dalam keseharian. 

Menurutnya, sekolah akan terus mendukung kegiatan positif yang dapat menciptakan lingkungan belajar bersih dan bebas dari kecurangan.

Dwy Alfina, fasilitator GeRAK Aceh, menjelaskan bahwa masa muda adalah fase paling tepat untuk membentuk kebiasaan baik. Pendidikan antikorupsi, kata dia, harus diiringi dengan contoh nyata dan pembiasaan yang konsisten.

“Integritas itu bukan hanya teori di kelas. Itu harus terlihat dari kejujuran dalam belajar, disiplin mematuhi aturan, dan sikap saling menghargai. Kalau dari sekolah sudah terbiasa, nanti terbawa sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengajak para siswa untuk berani menjadi agen perubahan yang menolak segala bentuk kecurangan dan tak gentar menyuarakan kebenaran.

Dalam sesi diskusi interaktif ini membuat siswa lebih leluasa bertanya tentang isu korupsi, mulai dari praktik kecil seperti mencontek hingga persoalan besar yang sering diberitakan di media. Para fasilitator membimbing siswa memahami bahwa pencegahan korupsi dimulai dari hal-hal sederhana di sekitar mereka.

Selain Dwy Alfina, tim fasilitator GeRAK Aceh terdiri dari Rizki Amanda, Muhammad Firdhaus, Khairah Fitri, Kautsar Muharya Muarsi, Naufal Habibi, Daffa Taqi Abiyyu, Ade Firman, Siti Fathia, Ester Feronica Situmeang, Nazilatul Aulia, Muhammad Naufal Rizki, Alqadri Naufal Akbar, dan Khalil Attahariq.

“Bersama-sama, kita bisa menciptakan sekolah yang lebih baik, masyarakat yang lebih adil, dan masa depan yang bebas dari korupsi,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI