Gelar Aksi Demo, Pedagang Pasar Kartini Peunayong Bersedia Pindah Dengan 5 Syarat
Font: Ukuran: - +
Reporter : hakim
Pedagang Pasar Kartini, Peunayong, Banda Aceh [Dok. Pribadi]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dini hari sekitar pukul 00:00 WIB Ikatan Pedagang Pasar Sayur dan Buah (IP2SB) Peunayong menggelar aksi demo terkait relokasi Pasar Kartini Peunayong ke pasar Al-Mahirah Lam Dingin. Banda Aceh, Aceh, 24/05/2021.
Para pedagang nekat bertahan dan tidak mau meninggalkan lapak. Mereka tidak mau pindah sebelum tuntutannya bertemu wali kota dipenuhi. "Kami tidak akan pindah sebelum bertemu dengan wali kota," ujar salah seorang pedagang.
Dalam aksi itu, pedagang sebelum dipindahkan meminta untuk memenuhi 5 tuntutan kepada Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.
Ketua IP2SB Penayoeng, Saifuddin kepada Dialeksis.com mengatakan pihak pedagang pasar bersedia direlokasi jika 5 tuntutan itu terpenuhi.
“ kami bersedia pindah jika Wali kota menemui pengurus IP2SB atau perwakilan pedagang.
kedua kami minta kepada pemerintah kota Banda Aceh menujukan Dasar Hukum berupa Qanun atau peraturan walikota, terkait penutupan dan alih fungsi pasar kartini.
Ketiga menunda penutupan pasar kartini dan relokasi pedagang hingga batas waktu yang di sepakati.
Keempat relokasi ini baru bisa dilakukan setelah semua fasilitas yang sesuai kebutuhan pedagang terpenuhi.
Kelima relokasi dilakukan setelah ada kesepakatan antara Pemko dengan pedangan terkait administrasi dan pembiayaan.” Tegas Saifuddin.
Ia menegaskan aspirasi ini nantinya, akan disampaikan langsung saat bertemu walikota.
Saat pemindahan, terjadi bentrok antara pedagang Pasar Kartini dengan Satpol PP, bentrokan terjadi dengan aksi Pedagang melempari Satpol PP hingga mundur menyelamatkan diri.
Kericuhan antara pedagang dengan petugas Satpol PP terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Ricuh berawal saat petugas hendak memindahkan para pedagang ke lokasi Pasar Almahira Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
Sebelumnya Pemko Banda Aceh sudah menyediakan tempat di Pasar Al Mahirah dan di Peunayong akan dibangun sebagai pusat kuliner oleh Pemko Banda Aceh.
Dikonfirmasi Dialeksis.com, Minggu (23/5/2021), Kepala Dinas PerindagKop dan UKM Kota Banda Aceh, Muhammad Nurdin mengatakan pemindahan tiga lokasi Pasar Peunayong ke Pasar Al Mahirah itu sudah final.
Pada tahun 2020 lalu, kata Nurdin, setelah peresmian pengoperasian Pasar Al Mahirah, pedagang di pasar ikan, daging, ayam, dan bumbu serta pedagang di Pasar Kartini sudah sempat pindah beberapa bulan ke Pasara Al Mahirah.
Tetapi kemudian mereka minta pindah kembali ke Pasar Peunayong.
"Pada saat itu Pak Wali Kota Aminullah Usman masih memberikan toleransi dengan alasan Covid-19," sebutnya.
Setelah Idul Fitri 1442 Hijriah, kata Kadisperindagkop dan UKM Kota itu, Asosiasi pedagang sudah berjanji pada Wali Kota, mereka siap pindah kembali ke Pasar Al Mahirah Lamdingin, Senin, 24 Mei 2021.
"Untuk kali ini, Pemko tidak akan berikan toleransi lagi dan lokasi tiga Pasar di Peunayong itu harus pindah ke Pasar Al Mahirah Lamdingin.
Soalnya fasilitas yang dibutuhkan pedangan di Pasar Al Mahirah Lamdingin sudah kita sediakan.
Pemerintah Aceh juga sudah menghibahkan tanah yang dipakai untuk bagunan Pasar Al Mahirah seluas 2,6 hektare kepada Pemerintah Kota Banda Aceh yang disaksikan Ketua KPK Firli Bahuri beberapa waktu lalu.