kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Gebetan Galang Donasi untuk Korban Gempa Lombok

Gebetan Galang Donasi untuk Korban Gempa Lombok

Sabtu, 11 Agustus 2018 13:45 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | ACEH TAMIANG - Yayasan Gerakan Berbagi Tamiang (Gebetan) mulai melakukan penggalangan dana dan bantuan untuk membantu warga yang menjadi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).


Penggalangan dana ini dilakukan dengan melibatkan sekolah-sekolah dan semua elemen di Kabupaten Aceh Tamiang dan Provinsi Aceh.


"Kami dari Yayasan Gebetan sudah melakukan kordinasi dengan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang yang hasilnya Bapak Plt Kadisdikbud Aceh Tamiang sangat mendukung dan langsung menyampaikan ajakan donasi tersebut kepada kepala UPTD dan kepala sekolah se-Kabupaten Aceh Tamiang," kata Sekretaris Yayasan Gebetan M.Hendra Vramenia kepada Wartawan, Sabtu (11/8/2018).


Sekretaris Yayasan Gebetan M.Hendra Vramenia (kanan) ketika  berkordinasi dengan Plt kadis pendidikan dan Kebudayaan Aceh TamiangSekretaris Yayasan Gebetan M.Hendra Vramenia (kanan) ketika berkordinasi dengan Plt kadis pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang

Pihaknya juga sudah menyurati para kepala UPTD dan para sekolah se-Kabupaten Aceh Tamiang untuk mengajak untuk menggalang donasi dalam rangka membantu korban gempa di Lombok.


Menurutnya, berapa donasi yang diberikan pastinya akan sangat membantu meringankan kesulitan yang saat ini sedang dialami masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan donasi yang dihimpun selanjutnya akan kita salurkan melalui Sinergi Foundation, yang dari hari pertama paska gempa sudah berada di Lombok untuk melayani para pengungsi dengan program #LetsHelpLombok.


"Sesaat setelah pengalangan dana dibuka, dana yang terhimpun sebesar Rp 2.450.000 dan beberapa kepala sekolah juga telah berkomitmen untuk mendukung pengalangan dana ini. Salah satu prioritas Gebetan adalah membangun mesjid sederhana ramah gempa di Sembalun Bumbung, Lombok Timur, disamping bantuan logistik, pelayanan medis dan trauma healing," ujar Hendra.


Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kamis (9/8/2018) jumlah korban meninggal dunia hingga mencapai 259 orang, 1.033 orang mengalami luka berat dan 270.168 warga mengungsi serta puluhan ribu  bangunan rusak. Korban yang tertimpa reruntuhan bangunan ini diperkirakan masih ada dan upaya evakuasi masih terus dilanjutkan.(Rel)

Keyword:


Editor :
HARISS Z

riset-JSI
Komentar Anda