FPRM : 17 Tahun Damai Aceh, Kesejahteraan Masyarakat Hanya Isapan Jempol
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM), Nasruddin. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Besok Senin 15 Agustus 2022 (15 Agustus 2005) memasuki 17 Tahun Usia Perdamaian Aceh antara GAM dan RI. Terciptanya kesepakatan yang tertuang dalam MoU Helsinki bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi Aceh dan berbagai sektor lain yang mengalami kemunduran selama terjadinya konflik bersenjata serta diperparah oleh bencana alam tsunami 2004 yang memporak-porandakan Aceh.
Namun perjalanan MoU Helsinki sudah sampai 17 tahun, kesejahteraan masyarakat Aceh masih jauh dari kata sejahtera. Bahkan saat ini Aceh menyandang gelar Provinsi termiskin di Pulau Sumatera.
Demikian hal tersebut Nasruddin, Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) kepada Dialeksis.com, Minggu (14/08/2022).
Kata Nasruddin sampai saat ini usia perdamaian Aceh yang sudah mencapai 17 tahun ini, kesejahteraan bagi masyarakat Aceh hanyalah isapan jempol belaka.
Menurutnya, kesejahteraan belum dirasakan masyarakat Aceh dikarenakan para elit politik masih sibuk memainkan isu bendera sehingga terkesan lupa bahwa yang dibutuhkan masyarakat adalah kesejahteraan.
"Setiap menjelang peringatan MoU Helsinki, para elit politik Aceh selalu memainkan isu bendera yang terus-menerus digelindingkan. Mereka lupa bahwa yang dibutuhkan masyarakat dalam kesejahteraan," ungkap Nasruddin.
"Untuk itu kami menghimbau kepada organisasi - organisasi maupun elemen sipil lainnya agar tidak terprovokasi dengan ajakan atau aksi yang hanya mementingkan kelompok atau golongan saja," imbuh pria kelahiran Indra Makmur itu. (Fajri Bugak)
- KOSN 2022, Kadisdik: Ajang Mencetak Atlet yang Dapat Mengharumkan Nama Aceh
- Bustami : Sebagian Besar Pemuda Aceh Apatis, juga Banyak Terjerat Kasus Narkoba
- Program Gepeuaman Distanbun Aceh Jamin Hemat Biaya dan Produksi Meningkat
- Kongres ke - IV Federasi Ranger Aceh, Dewa Gumay Pimpin Federasi Ranger Aceh