Beranda / Berita / Aceh / Forsilakubra Warkop Kelas Jadul, Punya Rasa Berkelas

Forsilakubra Warkop Kelas Jadul, Punya Rasa Berkelas

Jum`at, 02 Juli 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Kopi adalah sajian minuman yang sudah menjadi budaya di Dunia. Di Aceh biasa masyarakat menyebutnya dengan kata jep kupie. Kupie Coklat [Foto: ftr]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kopi adalah sajian minuman yang sudah menjadi budaya di Dunia. Di Aceh biasa masyarakat menyebutnya dengan kata jep kupie.

Saat ini budaya jep kupie sudah menjadi keseharian bagi rakyat Aceh setiap hari. Tim Dialeksis.com juga juga sangat menyukai budaya jep kupie ini, Jumat (02/07/2021).

Bagi warga di Banda Aceh pasti sudah tidak asing lagi salah satu warung kopi legenda Forsilakubra yang berada dikawasan Beurawe, Kecamatan Alam, Banda Aceh.

Forsilakubra atau sering disebut warung kopi kubra, merupakan salah satu warung kopi bernuansa suasana tahun jadul.

Namun ada yang membuat menarik dari warung kopi yang terlihat biasa, yaitu suasana yang jarang sekali ditemui di warung kopi pada biasanya, yaitu suasana riuh obrolan yang bagi mereka yang hadir disini.

Suasana Forsilakubra [Foto: ftr]

Aroma yang khas, suasana yang khas dan juga menu andalan kopi kubra nya yang juara pasti membuat suasana Forsilakubra ini dirindukan bagi mereka penikmat kopi sejati.

Aturan dan Prokes sangat diutamakan di Forsilakubra [Foto: ftr]

Tak hanya disitu saja, warung kopi ini mulai buka dari shubuh sampai jam 4 sore saja, dan biasa bagi mereka yang datang kemari ketika sudah sholat shubuh, dan jika ingin mengopi disini maka ada aturannya yaitu tidak boleh sibuk dengan gadget, dan selama pandemi pengunjung juga tidak boleh berlama-lama di kubra demi mencegah penyebaran covid-19.

Menu yang dihadirkan disini ada banyak, ada sanger, kupie hitam, dan yang menjadi andalan disini adalah kupie kubra atau biasa disebut oleh tim dialeksis.com kupie coklat.

Rasa yang dominan manis dan ada sedikit pahit kopi membuat kupie coklat ini nikmat diseruput dan dinikmati dengan nasi prang atau biasa nasi kucing (porsi kecil) ketika bersantai sambil diskusi.

Suasana yang santai riuh obrolan, tawa diskusi dan hangatnya kupie coklat, pelayanan yang ramah atau rumeh, bau kopi yang khas, membuat Forsilakubra menjadi tempat yang nyaman, ada sedikit pepatah ba’et dari guru mengaji saya tentang kopi, ‘kupie lam paya get tajep daripada kupie lam baka’, yang dimana memiliki makna lebih bagus mengopi di sungai yang tenang dan penuh makna daripada mengopi dalam kebisingan dunia. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda