kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / FORMAD: Laporan Kondisi Terkini Warga Aceh di Ukraina, Simak

FORMAD: Laporan Kondisi Terkini Warga Aceh di Ukraina, Simak

Jum`at, 04 Maret 2022 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


2 Warga Aceh yang berada di Ukraina, melaporkan kondisinya melalui meeting via zoom yang difasilitasi oleh FORMAD. [Foto: Serambinews.com]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sebanyak 2 orang warga Aceh sedang menempuh pendidikan dan bekerja di Ukraina, satu orang berhasil dievakuasi keluar dari negara Ukraina yaitu ke negara tetangga Bucharest, Romania, yaitu Arif Fazila yang merupakan mahasiswa Aceh asal Beurenun Pidie yang sedang menempuh pendidikan spesialis ortopedi. 

Sementara itu, satu orang lagi memilih mentetap di Ukraina karena kondisi kota tempat dia menetap karena kondisi kota tersebut terbilang aman untuk saat ini.

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Jumat (4/3/2022), Diketahui, Arif dievakuasi bersama 70 orang WNI lainnya, 12 diantaranya positif Covid-19 termasuk Arif sendiri. Saat ini dia sedang karantina di hotel yang difasilitasi oleh KBRI Bucharest. 

“Rencana selanjutnya dia akan pulang ke Indonesia setelah terkonfirmasi negatif covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, adapun satu lagi warga Aceh lainnya yang memilih menetap di Ukraina tepatnya di kota Ivano, yaitu Muhammad Fata (asal Nagan Raya). Saat ini Fata bekerja sebagai guru Tahfiz di salah satu rumah sekolah islam dan telah berjalan selama 6 bulan. 

Keputusan untuk tetap tinggal di Ivano diambil oleh Fata karena asrama yang ditinggalinya merupakan tempat yang aman karena terletak cukup jauh dari ibu kota Kiev, sekitar 14 jam perjalanan dan lebih dekat ke Polandia, sekitar 4 jam perjalanan.

Asrama sekolah tempat Fata mengajar dijadikan tempat mengungsi bagi murid dan 70 warga muslim lainnya dari Kiev.

“Jika kondisi tidak aman maka mereka akan ke Polandia. Fata berharap agar konflik Rusia- Ukraina cepat berakhir, “Saya mohon do’anya dari teman-teman semua agar konflik ini cepat berakhir,” ucapnya.

 Sementara itu Formad menunjuk satu Juru bicara yaitu saudara Zainal Abidin Hasbullah Mahasiswa Aceh di Tunisia, yang juga ketua Koordinator Hubungan Antar Lembaga FORMAD mengatakan, bahwa mahasiswa di luar negeri yang mendapat masalah seperti sekarang ini perlu segera ditindaklanjuti. 

“Harapan kami, teman-teman bisa dipulangkan ke Indonesia, tapi kami kembalikan lagi pada pihak yang berwenang. Kita selaku anggota FORMAD terus berkomunikasi dengan teman-teman, memberi support sesama WNI terutama sesama mahasiswa dan perantau Aceh, selebihnya kita serahkan pada yang berwajib. Semoga kita bisa mengambil jalan yang terbaik buat teman-teman, khususnya buat bang Arif dan bang Fata,” katanya.

Zainal menambahkan bahwa, informasi awal diketahuinya keberadaan saudara Arif dan Fata berawal dari komunikasi ketua Formad Andri Munazar bersama tim pengurus FORMAD melalui jejaring mahasiswa Aceh, salah satunya dengan Ikatan Mahasiswa Aceh Turki/ IKAMAT (Saudara Akbar, Haykal, Ikram, Darlis), kita mendapat kontak mereka, lansung dikomunikasikan, lalu kita ajak zoom meeting bersama. 

Hal ini sesuai arahan ketua Formad agar perlu segera dikoordinasikan, dikoneksikan dengan pihak pemerintah Aceh/BPPA, rekan-rekan mahasiswa Aceh di negara tetangga seperti Romania (Ilham), Polandia (Fakhurradhi) dan dengan tokoh-tokoh Aceh di Jakarta. 

“Alhamdulillah telah terhubung secara virtual zoom dan telah dibuatkan group WA khusus untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi serta kami terus memantau keberadaan mahasiswa Aceh lainnya di Ukraina,” sebutnya.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang turut hadir pada rapat koordinasi terbatas yang diadakan oleh FORMAD tersebut berharap agar mahasiswa Aceh untuk terus memberi kabar melalui BPPA, namun jika ada kendala kondisi sangat mendesak, segera menghubungi beliau langsung. 

Di samping itu, Pak Nova meminta Fata untuk menyiapkan Plan B jika kondisi di Ivano tidak aman dan kesulitan untuk dievakuasi ke Polandia. “Paling penting jaga kesehatan dan keselamatan, pokoknya kondisi diupdate setiap saat, via WA saya langsung atau ke kepala BPPA Pak Almuniza, bisa menghubungi Andri Formad, saya terus memantau situasi kalian,” pesannya.

Almuniza Kamal, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Jakarta mengatakan, bahwa pihaknya akan memantau dan terus update kondisi masyarakat Aceh di Ukraina dan akan mengkomunikasikan perihal ini dengan Kementerian Luar Negeri, sesuai arahan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. 

“Bagaimanapun juga kita ingin mengetahui kondisi teman-teman di Ukraina, yang penting tetap berkabar,” ujarnya. 

Keputusan kepulangan masyarakat Aceh dan Indonesia pada umumnya bergantung dari keputusan pemerintah pusat, dalam hal ini kemenlu. 

“Kami telah menerima informasi sebenarnya dari Kemenlu, namun tidak diberitahu identitas, nomer kontak, Namun FORMAD pada sore ini telah dapat memfasilitasi ini semua, saya ucapkan terima kasih,” kata Almuniza.

Penasehat FORMAD, Surya Darma yang juga ketua Taman Iskandar Muda (PP TIM) mengucapkan terima kasih kepada Andri Munazar selaku ketua FORMAD yang telah bergerak cepat dalam menghubungi teman-teman jejaring FORMAD untuk mencari informasi keberadaan masyarkat Aceh di Ukraina. 

“Harapannya semua warga Aceh di Ukraina sehat dan selamat, selalu update komunikasi karena dalam kondisi begini, komunikasi adalah hal yang paling penting. Pesannya saling sharing kontak komunikasi sebagai media update perkembangan,” sebutnya.

“Kalau bisa diberikan kontak orang penting yang dapat dihubungi saat genting. Itu penting dalam kondisi begini selain jaga kesehatan. Komunikasi adalah media pertama yang dibangun karena belum tentu kedutaan punya data. Kami juga dari FORMAD, Taman Iskandar Muda dan diaspora global Aceh tentu ingin berupaya turut menjaga. Jika ada yang perlu dibantu, tolong diupdate” ujarnya. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda