Forkopimda Lepas Penyu di Aceh Selatan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Tapaktuan - Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Selatan menghadiri kenduri laut sekaligus pelepasliaran anak penyu (tukik) dalam rangka Hari Bhakti Rimbawan (Kehutanan) ke-35 Tahun 2018, di pesisir pantai Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Kamis (15/3) pukul 15. 20 WIB.
Asisten III Setdakab Aceh Selatan, H Said Azhar dalam kata sambutannya mengajak semua pihak untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Penyu-penyu yang berada pesisir pantai Pasie Lembang bertelur 3 kali dalam semusim.
"Oleh karena itu, kita patut bersyukur, karena pantai kita ini mempunyai pasir dan pesisir yang baik. Kebiasaan penyu adalah di mana dilepaskan maka mereka akan bertelur kembali di tempat pantai yang ditempat dilepaskan tersebut," katanya.
Pantai Pasie Lembang, Singah Mata Rauntau Sialang lanjutnya, akan dibuat sebagai lokasi objek daerah tujuan edukasi (ODTE) penyu laut. Sebab lingkungan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL) sangat bagus bila dikelola dengan baik.
"Kami berharap kepada masyarakat agar bisa berkerja sama dengan baik untuk saling menjaga dan melestarikan keberadaan Penyu di pantai ini. Sebab, kawasan TNGL ini bukan saja warisan nenek moyang kita, tetapi untuk anak cucu kita nantinya oleh karena itu mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikannya," harapnya.
Sebelumnya, CTA Proyek BCCP GLE Penyu, Mr. Andreas Graefen menyampaikan, bahwa di pantai Indonesia ini dilaksanakan pelepasan anak penyu. Hutan adalah paru-paru dunia, ikan dan laut termasuk di dalamnya.
"Perusakan hutan, pantai dan laut itu akan merugikan makluk hidup bahkan manusia. Indonesia memiliki terbanyak mamalia dan beribu spesies di dunia, ini suatu alasan mengapa saya berdiri disini," ucapnya. (Aceh Selatan News)