Forkab Aceh dan YKIJ Sepakat Kerjasama Program Indonesia Merekat
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh dan Yayasan Kerja Indonesia Jaya (YKIJ) menandatangani nota kesepahaman Program Indonesia Merekat, Selasa, (22/10/2019). Kesepakatan yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Forkab Aceh Polem Muda Ahmad Yani dan Ketua Harian YKIJ Denny Damarjaman Kustia itudirencanakan akan dilaksanakan di 23 Kabupaten/Kota di Aceh.
Polem Muda kepada Dialeksis.com, Selasa, (22/10/2019) menyebutkan YKIJ merupakan sebuah yayasan yang terbentuk dari Relawan Sahabat Jokowi untuk mendukung program dan kebijakan Presiden Jokowi pada pemerintahan periode kedua 2019-2024.
"Yayasan ini mempunyai visi dan misi untuk menyukseskan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang menuju masyarakat damai, adil, makmur, sejahtera dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia maupun di akhirat," ujar Polem Muda.
Dia menuturkan, dalam kerjasama ini, Forkab Aceh akan melaksanakan beberapa program diantaranya program Indonesia Merekat, yang mana kegiatan ini merupakan bentuk sosial kemasyarakatan untuk menjalin kesatuan dan persatuan. Selanjutnya, kata Polem, program Menyapa Negeri. Melalui kegiatan ini, sambung Polem, diharapkan dapat memberi kontribusi pembangunan ekonomi sosial kemasyarakatan yang berkeadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.
"Programnya sebagai berikut, yang pertama Cahaya Indonesia, bertujuan memberi energi dan penerangan di daerah terpencil dan desa-desa perbatasan serta pembangunan generator listrik bebas BBM bertenaga sampah," tutur Polem.
Bentuk aplikatif kedua dari program Menyapa Negeri lainnya, lanjutnya, menyediakan aplikasi Yakin Pay sebagai fase awal penerapan perdagangan langsung antara pusat, koperasi, dan pasar guna mendukung pengentasan kemiskinan.
"Ketiga, program Sahabat Baitullah, yang memberikan kemudahan berumrah dulu baru bayar kemudian tanpa bunga dan tanpa denda," ujar Polem.
Forkab Aceh dan YKIJ pun juga akan menyentuh sektor-sektor atau masyarakat bawah di Aceh yang mungkin belum tersentuh oleh pemerintah dengan program sosial kemasyarakatan mereka.
"Atau kita mengajukan proposal ke berbagai perusahaan, contohnya BUMN, untuk membantu, kita hanya mengajukan proposal bantuan ke masyarakat yang membutuhkan. Terkait bentuk, cara dan proses bantuan kita serahkan ke perusahaan tersebut, kita tidak ikut campur, tugas kita hanya menyampaikan proposal saja," tegas Polem.
Ia pun menegaskan bahwa Forkab Aceh dan YKIJ memiliki visi mencermati, menyikapi, mengawal kebijakan pemerintah pusat dan daerah serta mengawal APBN dan APBD, khususnya Aceh.
"Bila ada segelintir pejabat negara yang menyalahgunakan jabatannya, Forkab Aceh dan YKIJ tidak segan-segan melaporkan ke instansi terkait," tegas dia.
"Semoga dengan kerja sama Forkab Aceh dan YKIJ dengan program-programnya dapat membawa Provinsi Aceh kedepan lebih hebat dan bermartabat serta dapat meningkatkan taraf kehidupan perekonomian masyarakat Aceh, terutama bagi eks kombatan yang menyerah, eks kombatan MoU, janda dan anak yatim korban konflik khususnya, serta bagi seluruh lapisan masyarakat Aceh umumnya. aamiin," tutup Polem Muda.