Beranda / Berita / Aceh / FKG USK Raih Akreditasi Unggul, Alumni Diharapkan Bisa Isi Kebutuhan Layanan Kesehatan

FKG USK Raih Akreditasi Unggul, Alumni Diharapkan Bisa Isi Kebutuhan Layanan Kesehatan

Rabu, 27 Oktober 2021 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Ketua Pengurus Wilayah Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Aceh, drg Eka Darma Putra. [Dok. Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Pengurus Wilayah (PW) PDGI Aceh, drg Eka Darma Putra  mengucapkan selamat atas keberhasilan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala (USK) meraih akreditasi unggul dari dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) Indonesia. 

"Semoga dengan ditetapkannya status ini, proses pembelajaran mahasiswa Koas dapat menghasilkan lulusan sarjana dokter yang mampu bersaing dan mengisi kebutuhan layanan kesehatan baik itu di layanan pemerintahan atau swasta," jelasnya kepada Dialeksis.com, Rabu (27/10/2021).

Menurutnya, Re-akreditasi adalah proses yang ditetapkan oleh pemerintah dalam menetapkan bahwasannya sebuah institusi sudah terstandar oleh pengelolaannya.

Untuk itu, upaya itu yang harus konsisten dipertahankan oleh civitas akademika dalam berkomitmen memberikan pendidikan yang lebih berkualitas kepada mahasiswa calon dokter gigi.

Ia menguraikan beberapa langkah yang bisa ditempuh oleh pihak Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) USK guna mampu bersaing lebih baik dalam barometer nasional.

Pertama, menjaring kerjasama bersama stakeholder baik Pemerintah Daerah (Pemda), organisasi profesi atau unsur-unsur yang mampu untuk menjadikan FKG tetap eksis dalam pendidikannya.

Diketahui, FKG merupakan salah satu fakultas yang tergolong muda dan dipenuhi puluhan dosen-dosen muda, namun berjiwa inovatif yang tinggi.

"Kami harap inovasi yang bisa dikembangkan dalam FKG terus ditingkatkan, yang membanggakan bagi warga Aceh ketika hadirnya FKG di Aceh," ucapnya.

Selain itu, diharapkan program pendidikan spesialis bisa hadir dalam rangka memenuhi jumlah Dokter Spesialis Gigi yang masih minim di Aceh.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda