DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Bidang Mineral dan Batu Bara ESDM Aceh, Khairil Basyar mengatakan bahwa pihaknya sangat serius dalam menindaklanjuti persoalan pencemaran lingkungan yang terjadi di Aceh.

Dalam hal ini, ESDM Aceh terus melakukan koordinasi dengan Kementerian ESDM, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) serta instansi terkait lainnya untuk melakukan pengawasan terkait aktivitas tambang di Aceh

"Yang perlu kami sampaikan bahwasanya kami Dinas ESDM Aceh sangat serius apabila terjadi pencemaran lingkungandi Aceh," kata Khairil Basyar saat berlangsungnya doorstop bersama awak media dan dialeksis.com, Senin (17/7/2023).

Khairil mengatakan terkait dengan tumpahan batu bara di Meulaboh Aceh Barat, sebenarnya kejadian ini sudah dilakukan pertemuan beberapa kali baik di tingkat kabupaten/kota, DPRA dan di di kantor gubernur Aceh. 

Dalam pertemuan terakhir sudah sepakat bahwa di lapangan. Untuk kedua perusahaan ini (PT Mifa Bersaudara dan PLTU Nagan Raya) harus respon cepat mengatasi jika ada ceceran batu bara kembali. 

"Jadi banyak yang akan melakukan tanggung jawab pengawasan terkait persoalan lingkungan," ujarnya.

ESDM Aceh sangat serius mengawasi persoalan tambang agar masyarakat di sekitar tambang dalam posisi yang nyaman dan tidak terganggu dengan aktivitas tambang.

"Kami sangat menjaga agar masyarakat di sekitar tambang tetap aman dan nyaman," pungkasnya.

Sementara itu, puluhan massa yang tergabung dalam Barisan Masyarakat Peduli Tambang (BMPT) melakukan aksi damai di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Banda Aceh.

Aksi tersebut menuntut kepada Dinas ESDM Aceh serius dalam mengawasi aktivitas PT. Mifa Bersaudara dan aktivitasnya.

Amatan dialeksis.com di lapangan, massa datang dengan membawa spanduk dan petisi yang bertuliskan "PT Mifa Bersaudara bertanggung jawab terhadap pencemaran di pesisir Kota Meulaboh Aceh Barat". Massa secara bergilir melakukan orasi, Pihak kepolisian sigap dalam mengamankan situasi aksi damai. [NH]