kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Empat Hari, Sekda Aceh Pantau Vaksinasi Nakes di 17 Kabupaten/Kota

Empat Hari, Sekda Aceh Pantau Vaksinasi Nakes di 17 Kabupaten/Kota

Senin, 15 Februari 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Sekda Aceh, Taqwallah berikan arahan dan motivasi kepada Nakes saat pantau vaksinasi di Puskesmas Indra Jaya, Aceh Jaya


DIALEKSIS.COM | Calang - Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah baru saja selesai melakukan kunjungan kerja ke 17 kabupaten/kota se-Aceh. Setidaknya ada 48 lokasi yang dikunjungi oleh Sekda Aceh dalam kunjungan kerja secara maraton selama 4 hari (10-13/2). 

Kunker ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi covid-19 kepada para Tenaga Kesehatan (Nakes) di sejumlah sarana kesehatan milik pemerintah. Selain itu, Sekda juga membagikan kiat sukses pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi para Nakes.

Perjalanan Sekda dimulai sejak Rabu (10/2) pagi. Tepat pukul 06.00 Wib ba’da Subuh, Sekda yang turut didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, Direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh dr Makhrojal serta sejumlah ahli kesehatan lainnya, bertolak ke Kabupaten Pidie. Kunjungan kerja Sekda Aceh berakhir di Puskesmas Indra Jaya Kabupaten Aceh Jaya, sore ini, Sabtu (13/2/2021).

Kepada para nakes, setidaknya Sekda menyampaikan dua poin penting terkait vaksinasi Covid-19 di Aceh, yaitu percepatan vaksinasi Nakes dan sosialisasi vaksinasi kepada masyarakat. 

“Upaya percepatan vaksinasi tahap pertama bagi nakes harus segera diselesaikan karena 14 hari ke depan, para Nakes harus mendapatkan suntikan kedua vaksin Covid-19. Kesuksesan vaksinasi bagi Nakes akan menjadi sarana sosialisasi efektif kepada masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, sangat banyak berita bohong atau hoax yang berkembang di tengah masyarakat terkait vaksin Covid-19. Oleh karena itu, mari kita sukseskan vaksinasi ini demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Sekda.

Untuk diketahui bersama, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pemerintah telah mencanangkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional termasuk Aceh. Pada tanggal 13 Januari lalu, Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional. Presiden menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, diikuti para menteri dan pejabat negara lainnya.

Di tingkat Aceh, Pak Gubernur juga telah menerima suntikan serupa pada tanggal 15 Januari lalu, bersama para pejabat dan unsur Forkopimda. Namun, berbagai kabar bohong dan hoax yang tersebar di medsos sempat menimbulkan keraguan di tengah masyarakat.

Padahal, seluruh pemangku kebijakan terkait telah meneliti dan menyatakan vaksin Covid-19 aman. Kementerian Kesehatan RI, BBPOM RI, bahkan MUI juga telah menyatakan vaksin halal dan suci. Dalam konteks Aceh, MPU bahkan telah menerbitkan Tausiyah MPU Aceh nomor 1 tahun 2021 tentang vaksinasi ini. Senada dengan MUI, MPU telah menyatakan vaksin Covid-19 halal dan suci.

“Mari kita sukseskan program vaksinasi Covid-19 ini, agar hoax yang selama ini tersebar dapat kita gerus dan masyarakat menjadi yakin serta tidak ragu menerima suntikan vaksin ini, karena pada saatnya nanti, bukan hanya warga Aceh tapi masyarakat seluruh dunia akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19,” kata Sekda Aceh.

Terkait vaksinasi, Sekda juga mengingatkan kepada para nakes agar tidak riya dan tidak pula takut berlebihan. “Jangan riya dan anggap sepele dengan penyakit ini, karena kita tahu segala sesuatu tentu merupakan ketetapan Allah. Tapi jangan pula takut berlebihan dan tidak mau divaksin, karena vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.”

Berbagi Kiat Sukses Vaksinasi

Dalam kunjungan kerjanya kali ini, pria yang pernah dinobatkan sebagai Dokter Teladan itu juga berbagi kiat sukses pelaksanan vaksinasi di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan di Banda Aceh. Direktur RSJ Aceh Kepala Puskesmas Kuta Alam dr Laura Machnum dan dr Said selaku dokter ahli penyakit dalam di RSJ Aceh secara bergantian membagikan kiat sukses yang telah berhasil mereka terapkan di instansi yang mereka pimpin, kepada para pimpinan dan petugas kesehatan di setiap fasilitas kesehatan yang disinggahi.

Dr Makhrojal, selaku Direktur RSJ Aceh menjelaskan berbagai upaya percepatan vaksinasi nakes di Rumah Sakit Jiwa Aceh.

“Pada awalnya, vaksinasi di RSJ memang berjalan lambat, hal ini disebabkan karena metode yang kami lakukan kurang tepat. Namun setelah mendapatkan arahan dari Pak Gubernur dan Pak Sekda, kami berhasil menyelesaikan vaksinasi di RSJ hanya 4 hari saja,” ujar Makhrojal.

Makhrojal menambahkan, setelah menyusun sistem yang tepat dan efisien, tim vaksinator RSJ langsung melakukan vaksinasi terhadap Nakes di instansi tersebut. “Alhamdulillah, setelah mendapat instruksi dan pengarahan dari Pak Gubernur dan Pak Sekda Aceh, kami sukses melakukan vaksinasi bagi Nakes di RSJ. Antusiasme Nakes sangat tinggi, bahkan selalu melebihi dari target harian. Hari Sabtu (7/2) target kami 60 nakes, Alhamdulillah yang tercapai justru sebanyak 83 nakes. Begitu juga di hari kedua, target kita 60 tapi yang divaksin justru sebanyak 83 nakes. Untuk diketahui bersama, vaksinator di RSJ hanya 1 orang,” ungkap Makhrojal.

Sementara itu, Dr Said, salah seorang dokter ahli penyakit dalam di RSJ, memberikan pemahaman singkat terkait vaksin Covid-19 kepada para Nakes. Said berharap, pemahaman tersebut dapat disampaikan dan disosialisasikan oleh para nakes kepada masyarakat luas agar berbagai kabar bohong dan hoax yang selama ini tersebar di medsos dapat tergerus. Dan masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan valid dari para Nakes.

Di bagian lain, dr Laura selaku Kepala Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh juga turut berbagi kiat sukses pelaksanaan vaksinasi di instansi yang dipimpinnya. “Pada intinya, staf kita membutuhkan contoh. Nah sebagai pimpinan kita tentu harus menjadi tauladan yang baik. Saya adalah orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Kuta Alam. Setelah mengetahui tidak ada respons negatif pada diri saya, seluruh staf pun secara sukarela mendaftar dan mendapatkan suntikan vaksin. Saat ini, seluruh Nakes di puskesmas Kuta Alam sudah 100 persen divaksin,” ujar Laura.

Setelah mendengar berbagai penjelasan dari para dokter tersebut, Sekda Aceh berharap para Nakes dapat mencontoh dan dapat secara sukarela dan secepatnya divaksin Covid-19. 

Saat ini, sambung Taqwallah, sangat penting merubah mindset masyarakat yang telah terpengaruh dengan berbagai berita bohong dan hoax terkait vaksin Covid-19. 

“Mari kita sukseskan program vaksinasi Covid-19 ini, agar hoax yang selama ini tersebar dapat kita gerus dan masyarakat menjadi yakin serta tidak ragu menerima suntikan vaksin ini. Karena pada saatnya nanti, bukan hanya warga Aceh, tapi masyarakat seluruh dunia akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19,” pungkas Sekda Aceh.

Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi Nakes, di setiap kabupaten/kota yang disinggahi, Sekda Aceh juga meninjau pengaplikasian Gerakan Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau atau disingkat Gerakan Bereh di Kantor Samsat setempat. Dalam empat hari kunjungan kerjanya ini, total ada 48 titik yang disinggahi oleh Taqwallah dan rombongan, yaitu 17 RSUD, 14 Puskesmas dan 17 kantor Samsat.

Mulai dari Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Tamiang, Singkil, Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat dan terakhir Aceh Jaya.[]

Keyword:


Editor :
Fira

riset-JSI
Komentar Anda