Emas Dirampas, Pihak Amazone Lantai III Suzuya Bireuen Tak Mau Bertanggung Jawab
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Juang saat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Amazone Lantai III Suzuya Mall Bireuen. [Foto: Fajri Bugak/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pihak pengelola Amazone tempat permainan anak-anak yang terletak di Lantai III Suzuya Mall Bireuen menyebutkan, pihaknya tak mau bertanggung jawab terkait kejadian perampasan emas sebanyak 3 mayam yang menimpa salah seorang anak asal Kecamatan Simpang Mamplam.
Hal tersebut disampaikan oleh pengelola Amazone, Maulana, kepada Dialeksis.com, Jumat (28/6/2024), saat ditemui di lantai III Suzuya Bireuen.
Kata Maulana, kalau mau diminta tanggung jawab. "Kita tidak bertanggung jawab terhadap bawaan barang pengunjung," katanya.
Sebagaimana diberitakan Dialeksis.com sebelumnya, Lantai III Suzuya Bireuen, yang dikelola Amazone tempat bermain anak-anak tak aman. Buktinya seorang anak asal Kecamatan Simpang Mamplam mengalami perampasan emas
Sebanyak 3 mayam emas atau 9.99 gram emas yang dipasang dileher diambil oleh orang yang belum diketahui identitasnya
Riska orang tua dari anak tersebut kepada Dialeksis.com mengatakan kejadian perampasan emas yang dialami putrinya terjadi pada hari Minggu sore 23 Juni 2024 sekitar pukul 04.30 Wib.
Saat itu, ia membawa anaknya untuk bermain ke Suzuya Bireuen. Karena tempat bermain anak-anak berada di Lantai III. Ia pun bersama anaknya naik ke Lantai III untuk membeli tiket.
Pada saat sedang membeli tiket dari petugas kasir. Secara spontanitas tiba-tiba anak saya menangis memberitauhkan bahwa kalung emas yang dipakai sudah ditarik.
"Bahkan putri saya mengalami luka dileher bekas ditarik secara paksa," ungkap Riska kepada Dialeksis.com, Kamis (27/6/2024) menceritakan kronologi kejadian.
Lanjut Riska pasca kejadian tersebut, ia meminta petugas Amazone untuk memperlihatkan CCTV. Anehnya petugas menjelaskan bahwa CCTV mereka pakai filenya tidak tersimpan dan tidak bisa diputar ulang.
"Ini yang menurut saya aneh. Masak kejadian di depan CCTV. Lalu petugas menjelaskan bahwa kamera CCTV yang mereka pakai tersimpan dan tidak bisa diputar ulang. Ini kan aneh," jelas Riska.
Riska meminta pihak Manajemen Suzuya dan Amazone bertanggung jawab terhadap kejadian ini sebagai bentuk memberikan rasa aman bagi konsumen.
"Seharusnya Suzuya dan pihak Amazone harus bertanggung jawab terhadap kejadian ini," demikian dikatakan Riska.
Menurut informasi yang diperoleh Dialeksis.com saat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek Kota Juang dan Polres Bireuen. Masyarakat berharap polisi dapat segera mengungkap kasus ini. [faj]