kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dyah Ajak Pemuda Beurawe Bantu Pemerintah Kampanye Gerakan Melawan Covid-19

Dyah Ajak Pemuda Beurawe Bantu Pemerintah Kampanye Gerakan Melawan Covid-19

Jum`at, 22 Mei 2020 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati bersama para pemuda Gampong Beurawe di Pendopo Wakil Gubernur Aceh, Kamis (21/5/2020).


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Aceh Dyah Erti Idawati mengajak para Pemuda Gampong Beurawe, untuk ikut bersama pemerintah dalam hal mengampanyekan gerakan melawan covid-19 di Aceh. 

"Mari bersama ikut dalam gerbong pemerintah untuk mengampanyekan gerakan melawan covid. Saya pikir ini juga menjadi area anak muda, karena kalau yang ngomong orang tua pasti susah didengarkan," kata Dyah saat berjumpa dengan pemuda Beurawe di Banda Aceh, Kamis (21/5/2020).

Atas nama pribadi Dyah mengapresiasi pemuda Beurawe. Kegiatan membangunkan sahur yang mereka lakukan dan kemudian viral merupakan cara baru dalam menyiarkan Islam khususnya dalam konteks bulan Ramadan.

"Aktifitas kalian berhasil menjadi sorotan orang-orang di seluruh seluruh Aceh bahkan Indonesia. Saya pikir atensi kalian untuk membantu pemerintah dalam pengendalian covid-19 sangat dibutuhkan," kata Dyah.

Cara-cara kampanye seperti menyanyikan lagu islami, kata Dyah, bakal lebih membekas di tengah masyarakat. 

Menanggapi hal itu, Badrun Nafis, pencipta lirik Watee ka Sahoe yang kemudian viral saat dinyanyikan Remaja Masjid al-Furqan Beurawe, mengatakan dirinya akan mencoba merangkai lirik yang berisi pesan-pesan terkait ajakan melawan covid-19.

"Kami bisa mencoba untuk menulis liriknya. Insya Allah dalam beberapa waktu ini," kata Nafis. 

Nisfun Nahar, vokalis yang menyanyikan lagu Watee ka Sahoe, mengatakan lirik lagu itu diciptakan kakaknya Badrun Nafis pada tahun 2010 silam. 

"Sebelumnya membangunkan sahur dilakukan dengan cara tidak sopan. Banyak warga yang komplain makan timbul inisiatif menciptakan syair sesopan mungkin," kata dia.

Lima tahun barselang, saat generasi mereka yang menjadi remaja masjid di Beurawe, kebiasaan membangunkan sahur dengan syair yang enak didengar dilanjutkan. "Saat itu kami sama sekali tidak berpikir akan viral.

Sebenarnya, kata dia, pada Ramadan tahun lalu, lagu Watee ka Sahoe sudah pernah viral, namun tidak seviral tahun ini. 

"Viralnya di 20 Ramadan. Kalau di Beurawe 20 Ramadan malam terakhir kami bangunkan orang sahur, karena di Ramadan 21 sudah itikaf, qiamullail."

"Alhamdulillah pada tahun ini viral lagi. Masyarakat Indonesia menanti kegiatan kami ini," kata Anis, sapaan Nisfun Nahar, lagi.

Mereka berharap apa yang mereka lakukan di Masjid al-Furqan Beurawe bisa dicontoh remaja-remaja masjid lainnya di seluruh Indonesia. (ZU)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda