kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Duta Besar Uni Eropa kunjungi Aceh

Duta Besar Uni Eropa kunjungi Aceh

Selasa, 12 Maret 2019 10:18 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guérend, memulai kunjungan tiga hari di provinsi Aceh. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung dan memperoleh informasi mengenai perkembangan terakhir di Aceh dan untuk mengunjungi proyek - proyek bantuan Uni Eropa di bidang pengelolaan hutan.    

Duta Besar Uni Eropa dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan di pemerintahan daerah, perwakilan rakyat daerah dan masyarakat sipil, termasuk Sekretaris Daerah Aceh Bapak Helfizar Ibrahim, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bapak Teuku Irwan Djohan, dan Wali Kota Sabang Bapak Nazaruddin.

"Uni Eropa telah lama menjalin hubungan dengan Aceh. Dari bantuan dana yang signifikan untuk rekonstruksi pasca-tsunami, dukungan ekstensif untuk proses perdamaian Aceh dan bantuan untuk memastikan perlindungan dan pelestarian kawasan hutan yang luas termasuk Taman Nasional Leuser."  

"Uni Eropa telah bekerja sama sangat erat dengan Aceh, khususnya dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui konservasi hutan dan perencanaan yang lebih baik sehingga Aceh dapat menjadi panutan yang menunjukkan bahwa konservasi hutan dan pembangunan dapat sama-sama dilaksanakan," kata Duta Besar Uni Eropa Vincent Guérend.   

Dalam kunjungan ini, Duta Besar Uni Eropa akan mengumumkan pula berakhirnya dengan sukses proyek bantuan Uni Eropa "Dukungan terhadap Upaya Tanggap Perubahan Iklim di Indonesia" (proyek senilai 6,5 juta euro atau 96,5 milyar rupiah untuk periode 2016-2019).  

Kegiatan proyek ini antara lain inisiatif untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, serta berkontribusi pada upaya nasional dalam mitigasi perubahan iklim melalui perencanaan dan penerapan pembangunan rendah karbon.

Proyek ini telah memfasilitasi penyusunan peraturan, seperti Keputusan Bupati di Kabupaten Pidie yang memungkinkan pemanfaatan Dana Desa untuk perlindungan dan konservasi hutan; serta untuk Pembayaran Layanan Ekosistem (PES) yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.  

Duta Besar Uni Eropa Vincent Guérend juga akan mengunjungi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Sabang, Pulau Weh, untuk membahas lebih lanjut tentang hasil dari Pendekatan Dinamika Agroforestry (DAF) yang mengandalkan kualitas hutan alami.  

Kisah sukses DAF di Sabang menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dapat dilakukan secara berkelanjutan tanpa merusak hutan Aceh dan dapat mendukung ekowisata pada saat bersamaan. 

Duta Besar Uni Eropa menyampaikan harapan bahwa model DAF dapat direplikasi di tempat lain di Aceh dan di seluruh Indonesia untuk memerangi praktik pertanian yang tidak berkelanjutan.

Proyek ini merupakan pelengkap dari proyek Uni Eropa lainnya di Aceh yang bekerja sama dengan Flora & Fauna International (FFI) yang melibatkan masyarakat sipil dalam menyelaraskan upaya perlindungan lingkungan dan upaya pembangunan ekonomi. 

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda