Beranda / Berita / Aceh / Dukung SPBE untuk Penanganan Stunting, Dinkes Aceh Lawatan ke Sumedang

Dukung SPBE untuk Penanganan Stunting, Dinkes Aceh Lawatan ke Sumedang

Senin, 09 Januari 2023 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Ilustrasi anak sehat bebas stunting. [foto: Alodokter]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan bahwa digitalisasi data sangat dibutuhkan untuk menangani stunting di Indonesia. 

Penerapan digitalisasi untuk penanganan stunting juga disetujui oleh Pemerintah Aceh. Bahkan, kabarnya Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan Aceh sudah melakukan lawatan dinas secara langsung ke Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

“Kita sangat setuju penerapan digitalisasi untuk penanganan stunting. Kita bahkan menjajaki dengan Sumedang. Kita mau melihat langsung bagaimana penerapan sistem di Sumedang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif melalui pesan Whatsapp kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (9/1/2023).

Diberitakan sebelumnya, Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat mengisi acara Appreciation Dinner Tri Hita Karana Forum di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Minggu, 8 Januari 2023, menekankan bahwa penggunaan digitalisasi data sangat dibutuhkan unuk menangani stunting di Indonesia.

Menurut Mendagri, persoalan stunting ini perlu ditangani agar Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dapat lebih unggul, sehingga menjadi negara yang kuat.

Di berita terpisah, Kabupaten Sumedang berhasil menurunkan angka stunting dari 32,27 persen pada tahun 2018 hingga menjadi 8,27 persen di tahun 2022.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengungkapkan, keberhasilan penurunan stunting secara signifikan itu terjadi karena dukungan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).

“Intinya kami menggunakan teknologi sebagai tools, yaitu SPBE. Kami punya platform yang namanya Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (SIMPATI),” kata Dony di dalam rapat terbatas percepatan penanganan stunting melalui SPBE yang dipimpin Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/1/2023).(Akh)

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda