DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Spesialis Gizi Klinis, dr. Fiona Desi Amelia, Sp.GK. AIFO-K mengatakan pola hidup sehat harus tetap diatur dengan seimbang, apalagi menyambut bulan Ramadan.

dr. Fiona juga menyampaikan, masyarakat perlu mengontrol energi yang masuk harus sama dengan energi yang keluar.

Hal ini bisa dilakukan melalui tiga prinsip, yaitu diet, pengaturan olahraga, dan pengaturan perubahan perilaku.

"Jadi diet di sini harus memenuhi kaidah-kaidah seimbang," ucapnya dalam kegiatan Inspirasi dan Motivasi "Peran Gizi dan Penerapan Pola Hidup Sehat Bahagia dalam Meraih Berat Badan Ideal Menyambut Ramadan di Masa Pandemi", Jumat (25/3/2022) di Aula SMPN 6 Banda Aceh.

Maksud dari gizi seimbang diantaranya pertama, memenuhi jumlah yang tepat. Jumlah kebutuhan kita berapa harus disesuaikan. Kedua, menyesuaikan jenis komposisi makanan karena ini menjadi pertimbangan yang penting juga.

"Ada karbohidrat, lemak, vitamin, serat, dan lainnya. Intinya pola makan jangan dilewatkan," jelasnya.

Lanjutnya, aktivitas fisik juga penting dilakukan minimal 150 menit/minggu. Bisa dibagi menjadi 30 dibagi dengan tiga hari dalam seminggu.

"Aktivitas fisik bisa jogging, berenang, lari, dan lain sebagainya. Ini gunanya untuk menurunkan lemak yang menumpuk di badan seseorang," tambahnya lagi.

"Yang paling penting konsisten. Orang gemuk bahagia, tapi orang gemuk tidak bisa sehat," tegasnya.

Ia juga menyebut bahwa skrining perlu dilakukan untuk menentukan sehat atau tidaknya tubuh kita.

Hal yang diharapkan adalah beban nustrisi di Aceh khususnya berkurang, obesitas menurun, gizi stunting juga turun, dan nutrisi buruk pada ibu hamil juga menurun.

"Saya berharap gizi bangsa Indonesia semakin baik dan otomatis kualitasnya hidup juga akan naik," pungkasnya. [AU]