Beranda / Berita / Aceh / dr Azharuddin Mengaku Gembira RSUDZA Akan Ditetapkan Sebagai Penyelenggara Cangkok Ginjal

dr Azharuddin Mengaku Gembira RSUDZA Akan Ditetapkan Sebagai Penyelenggara Cangkok Ginjal

Kamis, 16 Desember 2021 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Aceh, dr Azharuddin. [Foto: Ist] 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh  - Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dikabarkan tinggal selangkah lagi menuju atau ditetapkan sebagai rumah sakit penyelenggara transplantasi (cangkok) ginjal.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Aceh, dr Azharuddin mengungkapkan syukur dan bahagia mendengar kabar tersebut.

Ia menjelaskan, perjalanan panjang RSUDZA dalam menabur benih melalui berbagai program agar diakui kompeten pada penyelenggaraan transplantasi ginjal akhirnya berbuah hasil.

“Sebenarnya, ini sudah dimulai sejak 2016. Waktu itu, kita dibina oleh Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSUPCM) yang dipersiapkan Zainoel Abidin menjadi pusat cangkok ginjal,” ujar dr Azharuddin kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Kamis (16/12/2021).

Bahkan, lanjutnya, sebelum pandemi Covid-19 RSUDZA juga beberapa kali melakukan operasi cangkok ginjal di bawah binaan. Meski di bawah binaan, hasil yang ditoreh cukup membanggakan.

“Kemarin kita menanam, sekarang kita akan memanen. Sehingga, dengan pengakuan tersebut, rumah sakit kita (RSUDZA-Red) bisa menjadi salah satu pusat di Indonesia yang kita melakukan cangkok ginjal secara mandiri,” ucapnya.

Mantan Direktur RSUDZA itu juga berharap agar semua hasil dari perjalanan yang telah dilalui dengan banyak rintangan dan hambatan bisa dipertahankan secara terus-menerus.

“Semoga bisa kita pertahankan. Setiap ada pasien dengan kasus penyakit tersebut, semoga bisa kita aplikasikan untuk kesembuhan pasien secara terus-menerus, sehingga skill yang terasah dan segala macam sistem yang kita bangun mampu berjalan dengan baik,” tutup dr Azharuddin.

Dikabarkan sebelumnya, tim visitasi dari Kemenkes RI yang dibantu Komite Transplantasi Ginjal saat menyidak dan menilai kesiapan pelayanan administrasi dan manajemen SDM, teknis pelayanan, serta advokasi mendapatkan response yang positif.

Saat itu, Ketua Tim Visitasi Prof dr Budi Sampurna mengaku akan melaporkan ke Kemenkes RI untuk menetapkan RSUDZA sebagai rumah sakit penyelenggara transplantasi ginjal.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda