kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / DPRK Gelar Sidang Paripurna HUT Banda Aceh ke-816

DPRK Gelar Sidang Paripurna HUT Banda Aceh ke-816

Kamis, 22 April 2021 19:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Sidang paripurna Hari Ulang Tahun Banda Aceh ke-816, Kamis (22/4/2021). [Foto: Pemko Banda Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - DPRK Banda Aceh menggelar Sidang Paripurna memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Banda Aceh ke-816.

Sidang yang dipimpin Ketua DPRK Farid Nyak Umar bersama wakilnya Usman dan Isnaini Husda, Kamis (22/4/2021), berlangsung khidmat di ruang paripurna DPRK.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman didampingi Wakil Wali Kota Zainal Arifin dalam kesempatan ini menyampaikan pidato resminya.

Dalam sambutannya, wali kota memaparkan sejumlah pencapaian, prestasi hingga penghargaan yang diraih Kota Banda Aceh dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.

Mengenakan baju kebesaran Aceh (Bajee Linto), wali kota berkali-kali mendapatkan applaus dari hadirin yang menghadiri sidang istimewa saat menyampaikan sejumlah capaian pembangunan kota.

Diantara capaian tersebut, wali kota menyebut peran lembaga keuangan mikro syariah Mahirah Muamalah semakin nyata dalam membantu pengusaha kecil sekaligus memerangi renternir di Banda Aceh.

Berdasarkan survei dari Yayasan Rumah Harta Umat yang bekerja sama ASA Solution, ditemukan penurunan angka ketergantungan pedagang terhadap rentenir, dari angka 80 persen pada 2017 kini menjadi dua persen saja di 2020. Penurunan ini terjadi setelah berjalannya pembinaan dan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Mahirah Muamalah kepada para pedagang.

Mahirah Muamalah pun berkembang pesat. Dengan modal awal Rp 4,5 miliar, kini telah memiliki aset sekitar Rp37,6 miliar sejak terbentuk pada 2018. Total pembiayaan yang sudah dikucurkan lebih dari Rp 21 miliar (data per 31 Maret 2021) bagi 3.000-an pelaku usaha kecil. Dan tahun ini mulai berkontribusi menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp4 juta dari laba yang diraih tahun 2020. Sementara di tahun 2021 sudah meraih laba Rp170 juta.

Demikian juga di sektor UMKM. Kehadiran Mahirah Muammalah benar-benar telah memberi manfaat kepada para pelaku usaha. Hal ini ditandai dengan terus menggeliatnya sektor UMKM. Saat ini tercatat kurang lebih 15.107 pelaku usaha UMKM per 2020, dari sebelumnya 8.551 pada 2017.

Keberhasilan lain yang disampaikan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat. Sesuai data dari BPS, IPM Kota Banda Aceh pada tahun 2020 tercatat berada di angka 85,41, naik 0,34 poin dari 85,07 yang didapatkan pada tahun 2019. Sehingga menempatkan Kota Banda Aceh sebagai kota IPM tertinggi kedua secara nasional.

lanjut wali kota, naiknya IPM Banda Aceh tak terlepas dari terus menurunnya angka kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh menurun dari 7,44% pada tahun 2017 menjadi 7,25% pada tahun 2018. Kemudian tersebut terus menurun pada tahun 2019 sebesar 7,22 persen, hingga pada tahun 2020 menjadi 6,90 persen. 

“Banda Aceh sendiri satu-satunya daerah yang masuk dalam zona hijau kemiskinan di Aceh di masa pandemi ini,” ujarnya.

Keberhasilan lain yang dipaparkan Aminullah bersama wakilnya, Zainal Arifin adalah di sektor pelayanan air bersih. Saat ini cakupan pelayanan PDAM Tirta Daroy sudah mencapai 98 persen lebih dengan jumlah pelanggan sekitar 52 ribu sambungan rumah.

“Alhamdulillah PDAM Tirta Daroy Banda Aceh juga mendapatkan predikat sehat dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh,” ungkapnya.

Pun begitu, lanjut Aminullah ia terus meminta PDAM senantiasa menerima input dari masyarakat sebagai bentuk kepedulian memberikan pelayanan maksimal. 

“Di samping adanya call center PDAM, saya juga telah meminta Direktur Utama PDAM agar selalu memberi respons yang cepat terhadap komplain pelanggan. Respons cepat diperlukan karena air adalah kebutuhan utama warga masyarakat,” tambah wali kota.

Keindahan dan kebersihan kota Banda Aceh juga tidak lupa disampaikannya dalam sambutan HUT Kota. Katanya Banda Aceh terus dipercantik dengan terus menjaga kebersihan dan keindahannya. Taman-taman kota terus menjadi perhatian. Di malam hari, lampu LED Strip dan LEF Big Tree menghiasi berbagai sudut kota.

Kemudian melalui dinas terkait juga, tempat wisata di Banda Aceh juga telah ditata, diantaranya Dermaga Wisata Ulee Lheu, Taman Meuraxa, Taman Kuliner Ulee Lheue, PLTD Apung dan Kapal di Atas Rumah.

“Penataan ini dilakukan guna meningkatkan ekonomi masyarakat dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung ketika dibuka kembali nantinya saat pandemi berakhir,” ujar Aminullah.

Selain memaparkan capaian keberhasilan dari berbagai program, Aminullah juga menyampaikan berbagai prestasi dan penghargaan yang diraih Pemko Banda Aceh baik di level nasional maupun di level provinsi.

Di level nasional, Banda Aceh mendapatkan nilai tertinggi Se-Aceh Pencapaian Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi dengan angka 77 persen dari Kopsurgah KPK RI, Penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) 12 kali berturut dari BPK RI hingga Penghargaan Sebagai Kota Peduli HAM dari Kemenkum HAM RI.

Kemudian mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai 3 Finalis One Planet City Challenge (OPCC) 2020 dari WWF Indonesia, Juara kedua lomba Inovasi Penyiapan New Normal Tingkat Nasional, Penghargaan Innovative Government Award (IGA) dan Kategori Kota Sangat Inovatif dari Kemendagri RI yang kemudian mendapatkan hadiah Rp2 milliar dalam bentuk DID, Penghargaan Baznas Award kategori Kepala Daerah Pendukung Kebangkitan Zakat Terbaik dari Baznas RI.

Selanjutnya, Penghargaan Baznas Award 2020 Kategori Baitul Mal sebagai Lembaga Program Pendayagunaan ZIS terbaik, Anugerah KPI 2020 Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran di Bidang Keterbukaan Informasi Publik dari KPI Pusat dan terpilihnya Banda Aceh sebagai salah satu Ibukota Kebudayaan Indonesia oleh JKPI.

Di level daerah, Banda Aceh juga mengukir berbagai prestasi diantaranya, Penghargaan dalam menyukseskan HARGANAS ke-27 tahun 2020 dan pencapaian pelayanan KB Sejuta Akseptor, Pelayanan Posyandu Kemuning Gampong Merduati Era Adaptasi Kebiasaan Baru se-Provinsi Aceh, Penghargaan SPIP Level 3 dan Penghargaan APIP Level 3 dari BPKP Aceh, Juara Terbaik I penyusunan RKPK tahun 2020 Tingkat Aceh dengan meraih Anugerah A Madjid Ibrahim (AMI) Ke-6 dari Pemerintah Aceh.

Kemudian meraih Juara II Zikir Maulid se-Aceh 1442H/2020 M oleh Grup Zikir Al Furqan Beurawe, Penghargaan Pelayanan Publik dari Ombudsman kategori “Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berinovasi pada masa pandemic Covid-19 lewat aplikasi Sekejap (Semua Kerja Jadi Siap) Disdukcapil Kota Banda Aceh, Anugerah Prof A Madjid Ibrahim (AMI) Ke-7 tahun 2021 sebagai Kota Dengan Rencana Kerja Pemerintahan Terbaik Tahun 2021, Penghargaan sebagai Tokoh Pelopor Literasi dari Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Provinsi Aceh dan Anugerah FEBI UIN Ar Raniry Award 2021 kepada LKMS Mahirah Muamalah dalam pengembangan UMKM dan pemberantasan rentenir.

Sidang Paripurna HUT Kota ke 816 ini turut dihadiri unsur Forkopimda, yakni Kapolresta yang diwakili Wakapolresta, Ketua MPU Damanhuri Basyir, Ketua Pengadilan Negeri Ainul Mardhiah, Kajari Edi Ermawan, Kodim 0101/BS Kolonel Inf Abdul Razak Rangkuti dan para Kepala SKPK jajaran Pemko Banda Aceh.[HBA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda