DPRK Banda Aceh Panggil Dinas Perdagangan, Cari Solusi Kongkrit Atasi Kelangkaan Migor
Font: Ukuran: - +
Foto: Pimpinan dan Anggota DPRK Banda Aceh saat menggelar rapat dengan pejabat dinas terkait untuk mencari solusi kelangkaan minyak goreng, Jumat (11/2/2022).
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh memanggil Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perdagangan serta sejumlah pejabat dan pengusaha terkait. Pemanggilan ini untuk membahas persoalan kelangkaan minyak goreng (migor) di Kota Banda Aceh.
Rapat yang digelar di Lantai III Gedung DPRK Banda Aceh, Jumat (11/2/2022) tersebut untuk menindaklanjuti hasil inspeksi mendadak Pimpinan dan Komisi II DPRK ke sejumlah swalayan dan gudang distributor minyak goreng, pada Kamis (10/2).
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar yang memimpin Rapat meminta kepada Pemerintah Kota Banda Aceh agar segera mencari solusi kongkrit untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di ibukota Propinsi Aceh.
"Kami meminta Pemko yang leading sector-nya, Dinas Koperasi UMK dan Perdagangan agar segera mencari jalan keluar terhadap persoalan yang sedang terjadi ini," tegas Farid Nyak Umar.
Farid merasa prihatin terhadap persoalan yang sedang terjadi ini, karena menyangkut hajat hidup masyarakat, terutama bagi pelaku usaha menengah ke bawah yang menggunakan minyak curah. Apalagi kata dia kelangkaan minyak seperti ini tidak menentu sampai kapan akan berakhir.
"Karena itu kami mendesak Pemko untuk dapat berkomunikasi dengan pemerintah atasan dan pihak terkait agar distribusi minyak goreng kembali normal, misalnya dengan operasi pasar, terlebih kedepan masyarakat memasuki bulan suci ramadhan," ujar Farid Nyak Umar.
Sementara Sekretaris Komisi II Ramza Harli mengatakan kondisi seperti ini sangat membebani masyarakat, karena itu mengundang pihak Dinas terkait, pengusaha swalayan dan distributor untuk mencari jalan keluar dari persoalan ini.
"Dengan pertemuan ini sudah diketahui akar masalah, serta solusi terhadap kelangkaan minyak goreng ini. Intinya bagaimana agar minyak goreng tersedia di pasaran," kata Ramza.
Asisten II Setda Kota Banda Aceh, Jalaluddin berjanji akan menyampaikan berbagai masukan yang disampaikan oleh DPRK kepada kepala daerah agar segera ditemukan solusi kongkrit.
Hadir juga dalam pertemuan ini, Kadis Koperasi UMK, dan Perdagangan, Nurdin, Kabag Perekonomian, Nella Vanessa, Sekretaris DPMTSP, Daeng Mustoffa, Ketua Apindo, H. Ramli, Perwakilan Suzuya Mall, dan beberapa perwakilan pedagang.