kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / DPRA Kembali Sidak RSUDZA Bersama Sekda, Manajemen dan Pelayanan Masih Bermasalah

DPRA Kembali Sidak RSUDZA Bersama Sekda, Manajemen dan Pelayanan Masih Bermasalah

Kamis, 08 Juni 2023 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

Ketua Komisi V DPR Aceh, M Rizal Falevi Kirani.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) kembali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. 

Sidak kali ini ikut Sekretaris Daerah (Sekda) Bustami dan Kepala Inspektorat Aceh, Jamaluddin, dalam rangka memastikan pelayanan kesehatan yang optimal di rumah sakit tersebut.

M Rizal Falevi Kirani, Ketua Komisi V DPR Aceh, menjelaskan sidak ini merupakan kelanjutan dari beberapa sidak sebelumnya yang telah dilakukan oleh DPRA. Tujuan dari sidak ini adalah untuk melihat langsung kondisi RSUDZA dan berdiskusi dengan para pengambil kebijakan di Aceh mengenai upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

Dalam sidak tersebut, tim DPRA turut memeriksa berbagai aspek, termasuk fasilitas dan sarana yang disediakan oleh RSUDZA, ketersediaan obat-obatan, serta kinerja tenaga medis dan paramedis. 

Mereka juga berinteraksi dengan pasien dan keluarga pasien untuk mendapatkan informasi dan masukan terkait pengalaman mereka dalam menggunakan fasilitas kesehatan di RSUDZA.

Ketua Komisi V DPR Aceh menyampaikan bahwa DPRA berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Aceh. Sidak-sidak yang dilakukan oleh DPR Aceh merupakan langkah konkret untuk memastikan bahwa rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

"Ini kita harapkan ada perbaikan yang komprehensif di rumah sakit ini. Kita inginnya manajemen itu mengelola Rumah Sakit (RS), bukan mengelola proyek," kata Falevi, Kamis (8/6/2023). 

Dia menuturkan, evaluasi manajemen dan pelayanan ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang datang ke rumah sakit tersebut. 

"Sehingga rumah sakit ini lebih baik kedepan. Rujukan 23 kabupaten/kota ini bisa terlayani dengan sub spesialis. Jadi lebih spesifik disini untuk menangani itu untuk pelayanan medis," kata dia. 

Menurut dia, berbagai fasilitas yang sebelumnya rusak harus segera diperbaiki demi kenyamanan pasien. Pihaknya menyarakan rumah sakit untuk memakai dana BLUD untuk perbaikan fasilitas.

"Kita harapkan semua infrastruktur ini rumah sakit juga ada dana BLUD. Dana BLUD itu paling tidak dipergunakan untuk masalah AC yang di ruang Zamzam itu," ujarnya.

Dia mengatakan, bahwa sejumlah temuan dalam beberapa kali sidak Komisi V DPR Aceh benar adanya dan tidak dibuat-buat.

"Kami ingin buktikan bahwa temuan Komisi V adalah betul adanya dan dibuktikan sendiri oleh Pemerintah Aceh," jelas dia.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda